BANTENRAYA.COM – Kondisi terkini Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, Lampung Selatan terus mengalami erupsi dan mengeluarkan asap berwarna putih, kelabu, dan hitam.
Namun, letusan Gunung Anak Krakatau terus berkurang jika dibandingkan dengan hari Jumat 25 Maret 2022 yang mencapai 19 kali.
Selanjutnya, letusan yang terjadi di Gunung Anak Krakatau hanya terjadi sekali Pada Senin 28 Maret 2022.
Baca Juga: Keluhkan Laman Pembelian Tiket Konser Justin Bieber, Wendy Walters: Mental Terus
Adapun ketinggian asap yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau terus berkurang.
Saat ini ketinggian asap yang keluar dari GAK mencapai 1.000 meter dan pada Jumat 25 Maret 2022 mencapai 2.000 meter.
Pada periode pengamatan tanggal 28 Maret 2022 dari pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB teramati letusan dengan tinggi 1.000 meter dan warna asap kelabu dan hitam.
Baca Juga: Alasan Anime One Piece Episode 1014 Tidak Tayang pada 27 Maret 2022, ini Perkiraan Jadwal Baru
Untuk kegempaan letusan terjadi satu kali dengan amplitudo 57 milimeter dan durasi 294 detik.
Kemudian, hembusan terjadi tiga kali dengan amplitudo 5 sampai 8 milimeter dan durasi 40 sampai 190 detik.
Sedangkan, kegempaan low frekuensi terjadi delapan kali dengan amplitudo 5 sampai 11 milimeter dan durasi 4 sampai 6 detik.
Adapun kegempaan tremor menerus atau microtremor terekam dengan amplitudo 2 sampai 25 milimeter dan dominan 3 milimeter.
“Tidak terdengar suara dentuman,” kata Petugas Pemantau GAK di Pasauran Deny Mardiono dikutip Bantenraya.com dari data KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau, Selasa 29 Maret 2022.
Status Gununga Anak Krakatau level II dengan rekomendasi masyaraka atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah. ***
















