BANTENRAYA.COM – Publik kini dikejutkan soal Rusia yang menyeret Indonesia mengenai senjata biologis Amerika Serikat (AS).
Di tengah perang antar negara Rusia dan Ukraina, kini nama Indonesia ikut terseret. Dikabarkan Tanah Air menjadi tempat pembuatan senjata biologis yang didanai oleh AS.
Hal itu lantaran, adanya laporan dari Rusia mengungkapkan bahwa Indonesia terindikasi jadi lahan penelitian AS.
Di mana penelitian yang dilakukan oleh AS di Indonesia itu disebut-sebut berkaitan mengenai senjata biologis.
Sebelumnya, Rusia menemukan laboratorium yang sedang melakukan senjata biologis di Ukraina.
Baca Juga: Walikota Cilegon Sampaikan LKPj 2021, Realisasi Pendapatan Daerah Minus Rp80 Miliar
Menurut Letjen Igor Kirillov, mengklaim Rusia mendapat dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya.
Kirillov menduga Amerika-Ukraina dengan sengaja melanggar Konvensi Senjata Biologis.
Lalu apakah Indonesia akan menciptakan senjata biologis untuk AS? Simak ulasan berikut ini.
Sejak melakukan invasi ke Ukraina, pihak Barat terus menekannya. Enggan mendapat tekanan, Rusia akhirnya menekan balik pihak Barat.
Rusia pun menemukan bukti menyangkut beberapa negara, salah satu daftar nama yang mencuat adalah Indonesia.
Dalam tudingan tersebut, Rusia diketahui menunjukkan beberapa tindakan ilegal yang dilakukan oleh Barat, Salah satunya terhadap Indonesia.
Baca Juga: Polda Banten Cek Gudang Minyak Goreng di Kota Cilegon, Ini Hasilnya
Rusia secara mengejutkan menyebut Republik Indonesia sebagai tempat penelitian rahasia militer AS.
Hal itu diungkapkan oleh Komandan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirilov.
Kirilov secara mengejutkan mengatakan jika AS melakukan tindakan rahasia mengenai penelitian biologi di Indonesia.
Melalui Pusat Medis Angkatan Laut, Amerika Serikat melakukan penelitian biologi rahasia itu pada tahun 2010.
Hasil penelitian itu, tidak dibagikan kepada pemerintah Jakarta, seperti yang dilaporkan kantor berita RIA Novosti, Kamis 24 Maret 2022.
“Pendekatan yang tidak bisa diterima dengan persetujuan diam-diam pemerintah AS, adalah norma yang lazim bagi perusahaan farmasi besar. Karena banyaknya pelanggaran, pemerintah Indonesia tahun 2010, menghentikan kegiatan Pusat Medis AL AS di Jakarta,” katanya.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2022, Harga Cabai dan Ayam Potong di Pandeglang Melambung
Kirillov mengatakan AS melakukan penelitian di fasilitas laboratorium di Jakarta, namun pekerjaan itu ternyata melanggar dari kerangka program yang disepakati.
Melakukan pengambilan sampel bilogis dan menolak memberitahu Indonesia tentang hasil yang dicapai.
“Bahan-bahan yang mereka terima digunakan untuk kepentingan farmasi Pentagon, yaitu Gilead, yang menguji obat-obatannya, termasuk wilayah Ukraina dan Georgia,” kata Jenderal Rusia.
Baca Juga: 13 Pejabat Daftar Lelang Jabatan Eselon II b Pemkab Pandeglang
Demikian pembahasan mengenai Rusia yang menyeret Indonesia soal senjata biologis Amerika Serikat (AS).***