BANTENRAYA.COM – Dalam rapat Gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah pada Rabu 9 Maret 2022 di Kampus Universitas Nahdlatul Ualam Indonesia (Unusia) yang dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 telah membentuk tiga badan khusus.
Menurut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan ada tiga badan khusus yang dibuat dalam rapat gabungan tersebut.
Adapun ketiga badan khusus yang dibentuk dari rapat tersebut menurut keterangan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf adalah pertama, Badan Pengembangan Administrasi Keorganisasian dan Kader, Badan Pengembangan Jaringan Internasional dan Badan Pengembangan Inovasi Strategis.
Baca Juga: Mengenal Karir Volodymyr Zelenskyy, dari Pelawak Hingga Menjadi Presiden Ukraina
“Tiga badan ini dibentuk mengingat kebutuhan yang mendesak,” kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dikutip bantenraya.com melalui NU Online.
Yahya Cholil Staquf biasa disapa dengan Gus Yahya menyatakan bahwa NU mempunyai dokumen yang sangat melimpah, tetapi tidak terkelola dengan baik.
“Padahal, hal tersebut merupakan sejarah NU selama puluhan tahun yang tidak boleh disia-siakan,” ungkap Gus Yahya.
Ketua Umum PBNU itu juga mengatakan bahwa yang dilakukan adalah suatu yang mendesak mengingat perkara ini dibutuhkan sehingga harus dilakukan sistematisasi data base dari tumpukan dokumen yang ada.
Baca Juga: Berita Populer Bantenraya Kamis 10 Maret 2022
Dilansir NU Online ketiga badan khusus yang dibuat ini menjadi sentra bagi masyarakat NU.
Ketua Umum PBNU Gus Yahya memberikan penjelasan dari ketiga badan khusus yang terbentuk ini.
1. Badan Pengembangan Administrasi Keorganisasian dan Kader
Badan ini yang akan mencatat dan mendata keanggotaan NU dengan berdasarkan kaderisasi para anggotanya.
Administrasi kader akan didokumentasikan dalam badan ini, sedangkan pengembangan kaderisasinya akan dikelola oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam).
Baca Juga: KH Khudori Yusuf Terpilih Menjadi Ketua Umum MUI Kabupaten Serang
2. Badan Pengembangan Jaringan Internasional
Badan Pengembangan Jaringan Internasional dibentuk dalam rangka melanjutkan kerja sama yang disepakati pada pertemuan PBNU dengan para duta besar.
Sebab menurut Gus Yahya ada yang harus dikerjakan dari pertemuan tersebut, tidak sekadar pertemuan tanpa hasil apa-apa.
3. Badan Pengembangan Inovasi Strategis.
Badan Pengembangan Inovasi Strategis dibuat dalam rangka mengundang warga NU brilian yang tersebar di berbagai belahan dunia untuk mencurahkan ide-ide cemerlangnya melalui NU.
Pasalnya, dunia yang berkembang demikian cepat menuntut inovasi dan pengembangan terus-menerus, baik di bidang pendidikan, teknologi, dan sebagainya.
“Maka idenya adalah menciptakan satu pusat kegiatan tertentu untuk mengundang mereka-mereka yang punya passion inovasi,” pungkasnya.
Baca Juga: Hatrick Benzema Hancurkan PSG di Liga Champions
Pembentukan badan khusus tersebut didasarkan pada Anggaran Dasar Bab VI Struktur dan Perangkat Organisasi Pasal 13.
“Untuk melaksanakan tujuan dan usaha-usaha sebagaimana dimaksud Pasal 8 dan 9, Nahdlatul UIama membentuk perangkat organisasi yang meliputi: Lembaga, Badan Khusus dan Badan Otonom yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kesatuan organisasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama,” demikian bunyinya.***