BANTENRAYA.COM – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terus mencatat penambahan konfirmasi Virus Covid19 Varian Omicron di Indonesia.
Hingga pada Senin 10 Januari 2022 terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi yang terpapar Virus Covid19 Varian Omicron ini sebanyak 506 kasus.
Hal tersebut membuat Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), hingga saat ini dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, ada selebihnya 84 kasus merupakan transmisi lokal.
Baca Juga: Vaksin Booster untuk Usia 18 hingga 59 Tahun di Banten Hanya Tersedia di 4 Kabupaten dan Kota Ini
Menurut Kemenkes RI, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari SGTF.
“Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian dimana dari sejumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
Oleh karena itu, dr. Nadia mengungkapkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Virus Covid19 Varian Omicron tersebut, mengingat karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat dan bisa saja meluas ke penjuru negeri.
Baca Juga: Netflix Akan Rilis Film Dokumenter Tentang Kanye West, berjudul JEEN YUHS
“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi,” ujar Nadia.
Jika menilik dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Virus Covid19 Varian Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan.
Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius untuk dirawat rumah sakit. Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, dr. Nadia pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri atau di rumah saja.
Baca Juga: Berapa Bayaran Reza Rahadian untuk Main di Series Layangan Putus?
“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,” ujar dr. Nadia
Selain itu dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid19 dengan gejala ringan.
Dari sisi Tracing, tambah dr Nadia akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif. Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulan nya.
Baca Juga: Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK oleh Dosen UNJ yang Diduga Simpatisan PKS?
Pemerintah juga memulai vaksinasi booster Covid19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari Covid19 termasuk Varian Omicron tersebut. ***