BANTENRAYA.COM – Pada 2026 mendatang, Kota Cilegon akan menjadi tuan rumah event olahraga besar di Provinsi Banten.
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata atau Disporapar Kota Cilegon saat ini sedang melakukan persiapan untuk menjadi tuan rumah event olahraga pada tahun 2026 mendatang.
Kepala Disporapar Cilegon Sakri Jasiman mengatakan, Kota Cilegon telah terpilih menjadi tuan rumah 3 event olahraga yang terdiri dari Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Banten, olahraga tradisional tingkat Provinsi Banten, dan Paralympic tingkat Provinsi Banten.
Kata dia, 3 event olahraga tersebut akan dilaksanakan di beberapa lokasi di Kota Cilegon.
“3 event itu dilaksanakannya bukan di Stadion Geger Cilegon saja, tapi ada di Alun-Alun Cilegon, Aula DPRD Cilegon, Aula Kominfo Cilegon,” kata Sakri kepada Banten Raya, Minggu 9 November 2025.
BACA JUGA: Puluhan Peserta Adu Skil Olahraga Layar di Anyar
Ia mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan anggaran untuk persiapan 3 event tersebut sebesar Rp15 miliar.
Tapi yang disetujui hanya sebesar Rp 8,5 miliar saja karena terdapat beberapa hal.
“Kami sudah mengajukan untuk 3 event itu sekitar Rp 15 miliar, tapi karena efisiensi dan keperluan lain-lain jadi nanti dapatnya Rp 8,5 miliar,” ungkapnya.
Anggaran Rp 8,5 miliar untuk 3 event tingkat Provinsi Banten tersebut murni dari APBD Kota Cilegon.
BACA JUGA: Run With The Bunch 2025, Pelari Kalcer Bisa Olahraga Sambil Berbagi
“Rp 8,5 miliar itu sudah termasuk uang saku atlet, uang pelatih, termasuk persiapan acaranya juga. Ya cukup ga cukup bakal dicukupi, ya nanti akan ke CSR juga,” ujarnya.
Ia berharap, seluruh pihak dapat mendukung Disporapar Cilegon dalam mempersiapkan 3 event tingkat Provinsi Banten.
“Ini bukan hanya event Disporapar saja, tapi menjaga nama baik Kota Cilegon. Semoga semua pihak dapat mendukung terutama dari sisi anggaran,” harapnya.
Sakri menyampaikan, adapun untuk rentang waktu pelaksanaan 3 event tersebut waktunya cukup berdekatan.
“Tahun 2026 nanti kita akan menjadi tuan rumah Popda itu Juni, Paralympic Juni juga beda waktunya sekitar satu minggu kemudian, dan olahraga tradisional itu November,” pungkasnya.***



















