BANTENRAYA.COM – Kasus dugaan kontaminasi radioaktif pada ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat akhirnya menemukan titik terang.
Berdasarkan hasil investigasi dan uji laboratorium, udang Indonesia dinyatakan aman dan tidak terpapar bahan radioaktif.
Kasus ini berawal pada akhir Agustus 2025, ketika pihak FDA/US Customs mendeteksi sinyal radioaktif pada kontainer udang asal Indonesia.
Hasil Uji Lab Udang Indonesia, Aman dari Radioaktif
Akibat temuan tersebut, beberapa kontainer ekspor ditolak. Hasil uji menunjukkan kadar radioaktif sekitar 68,48 Bq/kg ± 8,25, angka ini jauh di bawah ambang batas internasional (1.200 Bq/kg) maupun ambang batas Indonesia (500 Bq/kg).
BACA JUGA: Lifter Rizki Juniansyah Kejar Medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Norwegia
Dikutip dari Instagram @infoserang pada Jumat, 3 Oktober 2025, Satgas penanganan radiasi yang terdiri dari KKP, BAPETEN, dan BRIN kemudian melakukan investigasi menyeluruh.
Hasilnya, hanya empat kontainer yang terdeteksi mengandung cesium-137 dari ratusan kontainer yang dikirim.
Pemeriksaan lanjutan oleh Lab BRIN dan BAPETEN menyatakan 18 kontainer lainnya bebas paparan radioaktif.
Kasus ini diketahui terjadi di kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Pemerintah bergerak cepat dengan membentuk Satgas penanganan radiasi pada 11 September 2025, menghentikan sementara operasional pabrik BMS, serta melokalisasi area terdampak.
Material radioaktif juga telah dipindahkan, dan garis pengamanan dipasang di sekitar lokasi.
Hasil uji laboratorium gabungan KKP, BAPETEN, dan BRIN menunjukkan bahwa rantai produksi udang nasional, baik di tambak maupun hatchery, bebas dari jejak Cs-137.
Kontaminasi ternyata berasal dari 14 kontainer scrap logam asal Filipina. Material rongsokan tersebut ditemukan mengandung cesium-137 di area pengumpulan besi tua sekitar 100 meter dari pabrik di kawasan industri tersebut.
“Warga tidak perlu khawatir dan betul apa yang disampaikan Menko Pangan, Zulkifli Hasan, aman karena di bawah ambang batas. Yang perlu kita khawatirkan mengapa Cesium-137 ada di lokasi Cikande sedangkan kita tidak punya reaktor nuklir,” ujar Peneliti BRIN, Djarot Sulistyo.
BACA JUGA: Rumah Warga di Pandeglang Ambruk Diterjang Angin, Pemda Turun Tangan
Kawasan industri kini telah disegel, dan Kementerian Lingkungan Hidup menuntut pertanggungjawaban pihak pengelola. Pemerintah memastikan produksi dan ekspor udang Indonesia tetap aman. ***