BANTENRAYA.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan, bahwa perguruan tinggi di Indonesia harus menjadi aktor utama dalam menghadapi disrupsi teknologi dan dinamika industri global.
Dalam pidatonya, Menteri Brian menyampaikan bahwa kehadiran pemerintah dalam forum ilmiah ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap penguatan ekosistem pendidikan tinggi, riset, dan inovasi, khususnya di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Pesan Brian Yuliarto soal Kampus
“Kampus harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di era University 4.0. Karena di sinilah berkumpulnya para intelektual dan ilmuwan. Riset kita harus terkoneksi erat dengan industri,” ujar Menteri Brian.
BACA JUGA: Rumah Warga di Pandeglang Ambruk Diterjang Angin, Pemda Turun Tangan
Ia juga menekankan bahwa Indonesia tengah berada di fase demografis yang strategis, yakni didominasi oleh generasi produktif sepanjang 20122045.
Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan untuk mendorong kebangkitan industri nasional melalui sinergi antara perguruan tinggi, peneliti, dan pelaku usaha.
Menteri Brian secara khusus menyoroti pentingnya penguatan pendidikan teknik, khususnya teknik elektro, sebagai pendorong utama munculnya terobosan teknologi dan inovasi nasional.
Ia mengajak kampus untuk tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat.
BACA JUGA: DPRD Banten Buat Aturan Baru, Industri Wajib Bayar Dampak Lingkungan
Teknologi yang kuat melahirkan kedaulatan yang tinggi. Presiden telah berpesan, kita harus bangkit lewat industri-industri maju, tegasnya.
Brian juga memperkenalkan strategi Diktisaintek Berdampak, yang bertujuan memastikan setiap kebijakan pendidikan tinggi memberikan manfaat nyata.
Strategi ini mendukung visi nasional menuju Indonesia Emas 2045, sesuai misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kalau ada ide besar setelah acara ini, mari kita sinergikan. Kita bantu hubungkan dengan industri agar bisa jadi embrio industri baru di tanah air, ajaknya. ***