BANTENRAYA.COM – Arema FC melaksanakan kegiatan Doa Bersama dan Khataman Al-Quran memperingati 3 tahun tragedi kanjuruhan.
Doa Bersama dan Khataman Al-Quran tersebut dilaksanakan oleh Arema FC pada Selasa, 30 September 2025 atau 1 hari sebelum 3 tahun tragedi kanjuruhan.
Doa Bersama dan Khataman Al-Quran ini dilaksanakan dengan tujuan memperingati 3 tahun tragedi kanjuruhan, tragedi tersebut merupakan tragedi paling menyedihkan dalam sejarah sepakbola dunia.
BACA JUGA: Dede Rohana Soroti Membengkaknya Belanja Pegawai di RAPBD Provinsi Banten 2026
Tragedi kanjuruhan terjadi pada tanggal 1 Oktober 2022, saat Arema FC bertemu dengan Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 2022/2023.
Arema FC bertindak sebagai tuan rumah dalam menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023.
Pada tragedi kanjuruhan tersebut, sebanyak 135 orang meninggal dunia akibat saling berdesakan saat polisi menembakkan gas air mata ke stadion Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kegiatan Doa Bersama dan Khataman Al-Quran dilaksanakan oleh Arema FC di kandang Singo Edan menjadi sebuah momen refleksi serta penguatan komitmen untuk terus membersamai keluarga korban dan pembenahan secara menyeluruh.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi menyatakan bahwa duka mendalam akibat tragedi kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam merupakan duka abadi yang selalu dikenang.
“Di hadapan keluarga korban dan seluruh elemen masyarakat, izinkan saya, mewakili Arema FC, untuk sekali lagi menyampaikan bahwa duka ini adalah duka abadi kita bersama,” ujarnya dikutip dari aremafc.com.
Tidak hanya sekadar Doa Bersama dan Khataman Al-Quran, Arema FC juga akan menyusun kegiatan memperingati tragedi kanjuruhan.
– Selasa, 30 September 2025: Dimulai pukul 13.00 WIB dilaksanakan khataman Al-Quran bersama 5 ustadz dari Yasuka Blimbing Malang di Kandang Singo Edan.
2. Rabu, 1 Oktober 2025: Dilanjutkan dengan kegiatan Yasinan dan Tahlil bersama masyarakat sekitar kantor Arema FC pada sore hari, pukul 15.30 WIB.
General Manager Arema FC kembali menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama keluarga korban, apabila segala ikhtiar yang dilakukan masih belum memenuhi harapan.
“Kami ingin menegaskan satu hal: kami tidak akan pernah berhenti. Kami akan tetap berkomitmen untuk selalu membersamai, dan kami akan bersungguh-sungguh untuk menjalankan setiap komitmen yang telah kita susun bersama,” ungkapnya.
Peringatan tragedi kanjuruhan ini diharapkan menjadi sebuah momen untuk menguatkan tekad bersama, memastikan tidak ada lagi air mata yang tumpah di stadion karena sepak bola, seraya mendoakan para syuhada Kanjuruhan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. ***


















