BANTENRAYA.COM – Provinsi Banten kembali meraih predikat Provinsi Layak Anak (Provila) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk kelima kalinya sejak 2019.
Meski capaian prestasi untuk predikit provinsi layak anak ini membanggakan, namun capaian antar daerah di Banten masih timpang dan menjadi PR (pekerjaan rumah) ke depan.
Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Siti Ma’ani Nina, mengungkapkan perjalanan mempertahankan predikat provinsi layak anak ini membutuhkan konsistensi pembinaan di semua wilayah.
Baca Juga: Keluarga Korban Tak Puas, Jaksa Diminta Banding Vonis Pembunuh Pegawai BRILink di Ciomas
Menurutnya, capaian tahun ini menunjukkan kemajuan, tetapi belum merata.
“Alhamdulillah tahun ini ada lonjakan capaian. Kota Tangsel naik dari Nindya ke Utama, Kota Serang dari Pratama ke Madya. Tapi memang ada daerah yang masih butuh pembinaan lebih intensif,” kata Nina, Minggu 10 Agustus 2025.
Ia merinci, kategori Pratama tahun ini diraih Kabupaten Pandeglang. Kategori Madya ditempati Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, dan Kota Serang.
Baca Juga: Apa Penyebab Munculnya Fenomena Rojali di Mal? Akademisi dari Untirta Punya Jawabannya
Kota Tangerang meraih kategori Nindya, sementara Tangsel berhasil meraih kategori tertinggi, yaitu Utama.
Nina menjelaskan bahwa, tantangan terbesar ada pada pemenuhan 24 indikator penilaian yang terbagi dalam lima klaster, mulai dari hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga, kesehatan dasar, pendidikan, hingga perlindungan khusus.
“Partisipasi pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan masyarakat menjadi faktor penting. Tanpa itu, sulit bagi daerah untuk naik kategori,” tegasnya.
Baca Juga: Koordinator Pameran Budaya Minta Pemkot Cilegon Tindak Lanjuti Pengajuan Dirikan Museum di Cilegon
“Jadi diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar suatu daerah itu bisa meningkat capaian kategorinya,” ungkapnya.
“Dan kita (Provinsi) terus mendorong agar Kabupaten Kota dapat terus bersinergi dan meningkatkan capain-capaian indikatornya,” tambah Nina.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menambahkan bahwa, capaian prestasi tersebut dianggapnya bukan sebagai akhir, melainkan awal dari target yang lebih besar.
“Alhamdulillah, Provinsi Banten kembali meraih predikat Provinsi Layak Anak untuk kelima kalinya,” tuturnya.
“Ke depan, target kami adalah semua kabupaten/kota meraih kategori Utama demi mendukung visi Indonesia Layak Anak 2030,” kata Andra.
Sebagai informasi, Menteri PPPA Arifah Fauzi menjelaskan bahwa penilaian KLA berlangsung ketat dan berlapis.
Dari 464 kabupaten/kota yang mendaftar, hanya 355 yang lolos verifikasi dan menerima predikat.
“Predikat bukan tujuan akhir, tapi sarana untuk memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan mereka,” kata Arifah. ***


















