BANTENRAYA.COM – Pemerintah Provinsi atau Pemprov Banten melalui Dinas Perhubungan atau Dishub Provinsi Banten terus mendorong percepatan pembangunan jalur ganda atau double track dan elektrifikasi kereta rel listrik atau KRL dari Rangkasbitung ke Serang.
Upaya itu dilakukan dengan menyurati langsung Kementerian Perhubungan agar proyek tersebut bisa segera direalisasikan.
Kepala Dishub Provinsi Banten, Tri Nurtopo mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua surat untuk disampaikan ke pemerintah pusat.
Surat pertama berisi usulan pembangunan jalur ganda atau double track, sementara surat kedua mengusulkan reaktivasi jalur kereta api Pandeglang yang kini sudah lama tidak difungsikan.
Baca Juga: Rumahnya Ambruk Tersapu Angin, Satu Keluarga di Lebak 6 Tahun Tinggal di Tenda Terpal
“Kami diminta bikin surat untuk ke Menteri. Dan sudah kita antarkan suratnya terkait double track dan reaktivasi Pandeglang. Jadi ada dua surat untuk Perkeretaapian,” kata Tri, Minggu, 29 Juni 2025.
Tri menyebutkan, meski pembangunan jalur ganda merupakan kewenangan pemerintah pusat, Pemprov Banten tetap mengambil inisiatif untuk menjembatani kebutuhan dan aspirasi daerah.
Salah satunya dengan mengajukan usulan elektrifikasi jalur agar KRL bisa menjangkau Kota Serang.
“Kalau double track ini kan tanggung jawabnya pusat. Kita hanya dukung agar bisa dilaksanakan. Tapi kemarin waktu kesepakatan dengan Walikota Serang, kita diminta juga menjembatani kajian elektrifikasi,” jelasnya.
Baca Juga: Bantu Selamatkan Bumi, DAMRI Tambah 70 Unit Bus Listrik Baru Untuk Armada TransJakarta
Ia berharap, langkah itu bisa membuka jalan bagi hadirnya moda transportasi massal yang lebih cepat, murah, dan ramah lingkungan di Banten.
“Ya mudah-mudahan dengan surat yang kita kirimkan, kita bisa didukung,” pungkasnya.
Sementara itu, sebelumnya, Walikota Serang, Budi Rustandi menilai, proyek pembangunan jalur ganda untuk mendukung operasional KRL tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
Biaya yang besar serta proses teknis diangggap menjadi tantangan tersendiri untuk merealisasikannya
Baca Juga: Transjakarta Buka Rute Khusus ke PRJ: Anti Macet, Gak Pusing Cari Parkir!
“Double track yang memakan biaya besar ini kayaknya sulit terlaksana dalam waktu dekat,” ujar Budi.
Meski begitu, kata Budi, pemerintah tetap menargetkan agar tahapan awal seperti feasibility study atau FS serta studi kelayakan dapat dimulai tahun ini.
Setelah itu, dokumen perencanaan bangunan rinci Detail Engineering Desain atau DED disusun sebagai dasar masuknya proyek ke dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional.
“Harus masuk kepada RPJM dulu. Nah proses ini ditempuh semua agar kita tidak menyalahi aturan,” jelasnya.
Baca Juga: Ribuan Perusahaan di Banten Masuk Kategori Merah, Banyak yang Belum Tertib Kelola Limbah
Sementara itu, terpisah, Kasi Prasarana Perkeretaapian Balai Teknik Perkeretaapian atay BTP Kelas I Jakarta, B.G Kunto, menjelaskan bahwa jalur ganda dari Rangkasbitung menuju Merak sebenarnya sudah tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas). Bahkan, desain kajian awal telah disiapkan.
“tu sebenarnya ada jalur ganda dan aplikasi dari Rangkasbitung ke Merak. Secara desain dokumen kajian sudah lengkap,” kata Kunto.***