BANTENRAYA.COM – Perusahaan transportasi pelat merah, DAMRI, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan transportasi publik berkelanjutan dengan menghadirkan 70 unit bus listrik merek Zhongtong asal Tiongkok.
Armada ini direncanakan akan beroperasi di sejumlah koridor PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan resmi diluncurkan pada akhir Juni 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari program jangka panjang DAMRI untuk mendukung transisi energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Baca Juga: Ribuan Perusahaan di Banten Masuk Kategori Merah, Banyak yang Belum Tertib Kelola Limbah
Hingga akhir 2025, DAMRI menargetkan setidaknya 200 bus listrik tambahan untuk memperkuat layanannya di wilayah perkotaan.
Dikutip bantenraya.com dari laman resmi damri.co.id, Head of Corporate Communication DAMRI, Atikah Abdullah mengatakan, kedatangan armada baru ini menjadi bukti konkret dukungan DAMRI terhadap program nasional menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
“Armada bus listrik ini tidak hanya ramah lingkungan karena bebas emisi, tapi juga memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman dan efisien bagi pengguna,” kata Atikah, Jumat, 28 Juni 2025.
Diketahui, Bus Zhongtong yang didatangkan memiliki jangkauan hingga 250 kilometer dalam sekali pengisian daya. Teknologi canggih yang disematkan juga memungkinkan pengisian baterai yang lebih cepat dan pengoperasian yang optimal, bahkan di jalur padat.
Atikah menerangkan, pihaknya memastikan bahwa infrastruktur pengisian daya telah disiapkan di sejumlah depo di Jakarta agar armada bisa beroperasi tanpa kendala.
Penambahan ini, lanjut Atikah, membuat total armada bus listrik DAMRI mencapai 316 unit, dengan 116 unit di antaranya telah aktif melayani koridor TransJakarta. Selain mendukung mobilitas harian warga, armada ini diharapkan memberi kontribusi nyata dalam menurunkan emisi karbon perkotaan.
Baca Juga: Transjakarta Buka Rute Khusus ke PRJ: Anti Macet, Gak Pusing Cari Parkir!
“Jika satu bus listrik bisa menggantikan bus diesel yang menghasilkan emisi sekitar 1,5 hingga 2 ton CO₂ per hari, maka dengan 316 unit, kita bisa menekan ribuan ton emisi setiap tahun,” jelas Atikah.
Ia juga mengaku optimistis jika penggunaan transportasi publik berbasis listrik akan terus berkembang, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kualitas udara dan lingkungan hidup yang lebih sehat.
“Kami ingin jadi bagian dari solusi. Transportasi publik harus maju dan berpihak pada masa depan. Bus listrik ini adalah wujud langkah nyata kami untuk mendukung kota yang lebih bersih dan lebih baik,” tutup Atikah.***