BANTENRAYA.COM – Diduga depresi dicerai suami, perempuan muda berinisial AN (16) warga Kampung Nagrog, Desa Kebon Cau, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang berusaha mengakhiri hidup.
Perempuan muda itu coba bunuh diri dengan cara melompat dari Bendungan Baru Pamarayan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Selasa 17 Desember 2024.
Kapolsek Cikeusal Iptu Fajar Anna Apriyanto mengatakan, percobaan bunuh diri yang dilakukan perempuan muda dengan cara melompat dari atas Bendungan Pamarayan itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca Juga: UMK dan UMSK Kota Cilegon Sudah DItetapkan, Lalu Kapan Buruh Bisa Nikmati Gaji yang Baru?
Korban merupakan seorang wanita muda berusia 16 tahun asal Kecamatan Pamarayan.
“Ya, korban hendak menceburkan diri ke aliran Sungai Ciujung. Berhasil dicegah petugas jaga bendungan langsung, sebelum diamankan ke Polsek Cikeusal,” katanya saat dikonfirmasi.
Ia menerangkan, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, AN datang seorang diri dari arah Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal menuju wilayah Pamarayan menyeberangi Bendungan.
Baca Juga: Spoiler Love Your Enemy Episode 9 Sub Indo: Seok Ji Lamar Yun Ji, Bakal Susah Dapat Restu?
“Namun tiba-tiba berhenti di tengah bendungan dan menuruni tangga. Diduga hendak menceburkan diri ke Sungai,” terangnya.
Fajar menjelaskan, dari keterangan keluarga yang dipanggil ke Polsek Cikeusal, SN memiliki masalah dengan suaminya.
Diduga kuat, persoalan keluarga itu menjadi alasan SN berusaha mengakhiri hidupnya.
Baca Juga: Spoiler Love Your Enemy Episode 9 Sub Indo: Seok Ji Lamar Yun Ji, Bakal Susah Dapat Restu?
“Berdasarkan keterangan pihak keluarga bahwa diduga korba depresi akibat permasalahan rumah tangga yang bercerai sejak 2 minggu yang lalu,” jelasnya.
Fajar menambahkan saat ini SN telah diserahkan ke pihak keluarganya, setelah orangtuanya menjemput perempuan muda itu ke Polsek Cikuesal.
“Korban diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Kebon Cau,” tambahnya.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Elegan agar Dihargai oleh Orang Lain, Bisa Dilakukan Semua Orang
Atas kejadian itu, Fajar berharap, apabila terjadi permasalahan dengan keluarga agar dapat diselesaikan dengan baik, jangan sampai mengakhiri hidup dengan tindakan yang tidak semestinya.
“Bagaimana pun ini akan merugikan diri sendiri. Mari membangun lingkungan kepedulian di dalam keluarga dan selalu memberi dukungan kepada setiap anggota keluarga yang sedang mengalami masalah,” tandasnya. ***