BANTENRAYA.COM – Inflasi mengacu pada kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan selama periode waktu tertentu.
Salah satu cara untuk mengantisipasi dampaknya adalah dengan berinvestasi.
Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama, berikut ini Bantenraya.com kutip dari Bank Sinarmas antara lain.
1. Meningkatnya Permintaan Barang dan Jasa
Salah satu penyebab inflasi ialah kenaikan permintaan terhadap barang atua jasa yang melampaui pasokan yang tersedia.
Ketika permintaan masyarakat melebihi kemampuan produsen untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harga akan cenderung naik.
Kondisi ini bisa terjadi karena peningkatan pendapatan masyarakat, pertumbuhan jumlah penduduk, atau perubahan preferensi konsumen.
Baca Juga: Daya Beli Rendah, Banten Kembali Deflasi pada September 2024
2. Kenaikan Harga Bahan Baku
Inflasi dari sisi penawaran juga bisa disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku produksi, seperti minyak, gas alam, atau komoditas pertanian.
Kenaikan biaya ini kemudian dibebankan kepada konsumen melalui peningkatan harga barang dan jasa.
Inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga bahan baku seringkali diikuti dengan lambatnya pertumbuhan usaha.
3. Bertambahnya Jumlah Uang yang Beredar
Salah satu penyebab inflasi lainnya adalah peningkatan jumlah uang yang beredar secara berlebihan.
Jika jumlah uang beredar tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi, maka nilai mata uang akan turun dan harga barang akan naik, karena dibutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sama.
Baca Juga: KPU Kota Cilegon Jamin Pendirian TPS Ramah Disabilitas
4. Defisit Anggaran Pemerintah
Seperti banyak negara berkembang, anggaran pemerintah Indonesia kadang mengalami defisit yang juga bisa memicu inflasi.
Hal ini biasanya disebabkan oleh masalah struktural dalam ekonomi yang menyebabkan kesenjangan antara kebutuhan pembangunan dan kemampuan untuk membiayainya.
5. Ekspektasi Inflasi
Ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha tentang inflasi di masa depan juga bisa menjadi faktor pemicu inflasi.
Jika masyarakat memperkirakan akan terjadi inflasi, mereka cenderung menaikkan harga barang atau menuntut kenaikan upah, yang akhirnya benar-benar memicu inflasi.
Baca Juga: PAKAI BATIKMU! Dapatkan Diskon Besar Semua Menu di The Surosowan Cilegon dan Jakarta
6. Krisis Moneter
Krisis moneter, seperti penurunan nilai tukar mata uang atau krisis perbankan, juga dapat menyebabkan inflasi.
Penurunan nilai mata uang membuat barang impor menjadi lebih mahal, sementara krisis di sektor perbankan bisa menghambat kredit dan memperlambat aktivitas ekonomi.***
















