BANTENRAYA.COM – Sebanyak 17.028 jiwa dari 4.227 Kartu Keluarga (KK) tersebar di 8 Kecamatan dan 17 Desa di Kabupaten Lebak terdampak kekeringan.
Kekeringan tersebut diprediksi masih bakal terjadi sampai awal Oktober 2024 mendatang.
Meski demikian, kekeringan itu sekarang tidak lebih parah jika dibandingkan pada yang terjadi di 2023.
Baca Juga: Kenapa Harus Gengsi? Omzet Penjual Martabak di Lebak Bisa 4 Kali Lipat dari Nilai UMK
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan, musim kemarau sudah terjadi sekak Agustus dan diprediksi akan berkahir pada Oktober 2024.
“Alhamdulillah, kekeringan tahun ini tidak parah dibandingkan tahun lalu, kami sudah menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang terdampak,” katanya kepada Bantenraya.com, Minggu 8 September 2024.
Ia mengungkapkan, sebanyak 8 Kecamatan di Lebak mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cileles, Warunggunung, Sajira, Panggarangan, Cilograng, dan Cikulur.
Baca Juga: 10 Anak Difabel di Kota Serang Terima Bantuan ATENSI dari Kemensos RI
“Ada sekitar 17.028 jiwa dari 2,227 KK di Lebak tersebar di 8 Kecamatan terdampak kekeringan,” ucapnya.
Febby membeberkan, dalam mengatasi bencana kekeringan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan air bersih di 17 Desa Desa tersebar di 8 Kecamatan.
Lebih lanjut, dengan air bersih yang sudah didistribusikan sebanyak 46.000 liter kepada 2.227 jiwa.
Baca Juga: Jangan Ragu! Bawaslu Kota Cilegon Minta Warga Lapor Jika Ada Pelanggaran Pilkada
“Untuk itu saya minta kepada masyarakat Lebak yang terdampak agar bijak dalam menggunakan air bersih,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Rahmat, kemarau tidak berdampak kepada pertanian di Lebak.
“Alhamdulillah stok beras masih aman, dan para petani tidak terkendala, serta hasil panen bagus,” singkatnya. ***
 
			


















