BANTENRAYA.COM – XL Axiata membukukan kinerja cemerlang di semester I, dengan mengantongi omzet Rp17,06 triliun atau meningkat 8 persen secara tahunan.
Adapun laba bersih setelah pajak (PAT) yang ditorehkan mencapai Rp1,03 triliun, meningkat signifikan sebesar 58 persen.
Serta pendapatan layanan data dan digital meningkat 10 persen untuk periode yang sama dan memberikan kontribusi 93 persen dari total pendapatan.
Baca Juga: Bikin Pangling, Penampilan Baru Ruben Onsu Tuai Pujian Netizen: Kirain Verell Bramasta
Presiden Direktur and CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, capaian tersebut merupakan angka tertinggi yang pernah ditorehkan XL Axiata selama 10 tahun terakhir.
“Di periode semester pertama tahun ini, XL Axiata tetap mampu melanjutkan momentum pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat dibandingkan hasil pencapaian di periode yang sama tahun lalu,” kata Dian dikutip Bantenraya.com, Rabu 7 Agustus 2024.
Salah satu strategi pertumbuhan XL Axiata terapkan dalam meningkatkan pendapatan adalah personalisasi penawaran dan layanan.
Baca Juga: Sanuji Pentamarta Nyanyi Hari Merdeka di Kantornya, Menjelang HUT RI Ke-79
Hasilnya, data net promoter score (NPS) semakin meningkat secara signifikan, sehingga mendongkrak penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.
“Strategi tersebut masih akan diterapkan oleh XL Axiata di sepanjang tahun 2024 ini,” ujar Dian.
Selain itu, lanjut Dian, hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.
Baca Juga: Viral SKCK Ditulis Lengkap dengan Nama Perusahaan yang Dituju: Cuma Bisa Sekali Pakai
“Dengan data analitik ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat,” papar Dian.
Dalam periode yang sama, jaringan konvergensi sudah menjangkau 104 kota dan kabupaten dengan tingkat penetrasi konvergensi mencapai 81 persen dan total jumlah pelanggan fixed broadband mencapai 267 ribu, yang berarti menunjukkan permintaan yang terus meningkat terhadap produk FMC XL Satu.
Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Juni 2024, utang kotor tercatat di angka Rp 10,8 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,46 x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 9,4 triliun. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD.
Sebesar 47 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 53 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 7 persen menjadi Rp 4,8 triliun.***