BANTENRAYA.COM – Penyelundupan narkoba ke Indonesia melalui jalur laut menjadi salah serius.
Termasuk, wilayah laut Provinsi Banten beberapa kali menjadi sasaran pendaratan narkoba dari luar negeri.
Terbesar, merupakan penggagalan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1 ton di Pantai Hotel Mandalika Anyer pada 2017 lalu.
Sementara pada 2023 lalu, delapan warga negara Iran tebrukti menyelundupkan narkoba ke Indonesia melalui Perairan Banten Selatan yang akhirnya, kapal nelayan asal Iran tersebut disandarkan oleh Tim Gabungan di Pelabuhan Indah Kiat Merak.
Di mana, kecenderungan penyelundupan narkoba melalui pantai yang dijadikan tempat sandar kapal atau sering disebut pelabuhan tikus.
Baca Juga: Budi Rustandi-Nur Agis Aulia Jadi Pilihan Akhir Putra Bungsu Jokowi di Pilkada Kota Serang 2024
Selain jalur laut, penyelundupan narkoba lintas pulau dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Merak juga kerap terjadi.
Adanya kasus penyelundupan narkoba melalui jalur laut di Banten menjadi perhatian khusus bagi Pangkalan TNI AL atau Lanal Banten.
Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Arif Rahman mengatakan, Lanal Banten telah bekerjasama dengan PT ASDP Indonesia Ferry mencegah penyelundupan narkoba ke Pulau Jawa.
“Kita bekerjasama dengan PT ASDP, kita siagakan anggota di ASDP Merak,” paparnya.
Baca Juga: Doakan Najib Hamas Jadi Bupati Serang, Emak-emak di Ciomas dan Pabuaran Bacakan Shalawat Nabi
Arif menjelaskan, peredaran narkoba melalui Pelabuhan tikus disinyalir juga masih ada.
“Tapi (Penyelundupan narkoba melalui jalur laut) butuh sistem deteksi yang lebih tinggi, karena itu sudah masuk dalam sindikat,” paparnya.
Arif juga mengaku, dalam pencegahan penyelundupan narkoba melalui jalur laut, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder lain seperti kepolisia dan Badan Narkotika Nasional atau BNN.
“Kita ada beberapa Pos, dan petugas pos menggalang informasi dari masyarakat untuk mencari tahu penyelundupan itu,” tuturnya.***



















