BANTENRAYA.COM – Kepolisian Daerah atau Polda Banten tengah memburu 3 pelaku perburuan Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK Pandeglang.
Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, jika ketiga pelaku itu, diduga masuk dalam kelompok perburuan Badak Cula Satu atau Badak jawa di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
“Masih ada satu jaringan lagi, rencananya kita masih lakukan upaya penangkapan,” katanya kepada awak media, kemarin.
Abdul Karim menjelaskan, ada dua kelompok perburuan di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, satu kelompok dipimpin oleh Suhendi, dan kelompok dua dipimpin oleh Suhar.
Baca Juga: Skuad Tanzania Tiba di Tanah Air, Suporter Timnas Indonesia Antusias Sambut Taifa Stars
“Dari dua jaringan ini yang Nendi sudah diamankan semua, dan satu lagi ada jaringan Suhar. Suhar ini sudah kita tangkap, cuma ada 3 orang anak buah Suhar yang belum kita tangkap,” jelasnya.
Sebelumnya, Abdul Karim menerangkan, berdasarkan keterangan pelaku perburuan spesies badak paling langka yang ada di dunia, dan hanya ada di wilayah Ujung Kulon itu, ada sekitar 26 Badak Jawa di TNUK Pandeglang telah dihabisi.
“Kurang lebih dari hasil pemeriksaan, termasuk kita lakukan pengecekan TKP total badak ada 26 (mati diburu),” terangnya.
Abdul Karim menjelaskan, saat ini Polda Banten masih mencari bukti-bukti di lapangan, untuk mengungkap fakta sebenarnya jumlah Badak yang telah mati diburu.
Baca Juga: Teks Pidato Resmi Hari Lahir Pancasila dari BPIP RI: Siap Digunakan untuk Upacara 1 Juni 2024
“Ini masih belum kita ketahui berapa jumlahnya, ini hanya hasil keterangan saja. Tapi kita belum tahu fakta yang ada di lapangan, tulang badak dan sebagainya, karena kita susah menentukan,” jelasnya.
Akan tetapi, Abdul Karim menerangkan jumlah itu bisa bertambah, atau juga berkurang.
Sebab, hingga saat ini kepolisian baru mendapatkan informasi tersebut pada saat pemeriksaan pelaku.
“Jadi untuk jumlahnya masih simpang siur, bisa lebih ya bisa kurang karena pengakuan itu, belum tentu fakta yang ditemukan d lapangan. Jumlah tepatnya belum kita ketahui,” terangnya.***