BANTENRAYA.COM – Meskipun tekanan global akibat ketegangan geopolitik dan perang tarif masih berlangsung, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil membukukan kinerja positif pada Triwulan I 2025.
BRI mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp13,80 triliun, dengan pertumbuhan di seluruh segmen usaha, terutama di sektor UMKM yang tetap menjadi fokus utama.
Dalam konferensi pers laporan keuangan kuartal I 2025, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa walaupun ketidakpastian global masih membayangi, dampaknya terhadap ekonomi nasional dinilai terbatas karena kuatnya konsumsi domestik.
Baca Juga: Momentum Harlah ke-65, Diskusi Publik PC PMII Kota Serang Membahas Pembangunan Kota Serang Madani
Ia menekankan bahwa sektor UMKM, yang bergantung pada daya beli masyarakat, menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, BRI terus memperkuat perannya dalam mendukung UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% secara tahunan (YoY), dengan 81,97% disalurkan ke sektor UMKM.
Pendekatan ini diperkuat dengan program AgenBRILink yang kini memiliki 1,2 juta agen tersebar di lebih dari 67 ribu desa, dan mencatat volume transaksi Rp423 triliun.
Baca Juga: Masih Peduli Hutan, Warga Kramatwatu Minta Perhutani Tolak Pembabatan Pohon di Gunung Pinang
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa inisiatif seperti AgenBRILink tidak hanya memperluas akses layanan keuangan, tetapi juga mendukung literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Sementara itu, kualitas kredit juga membaik, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) turun dari 3,11% menjadi 2,97%, dan LAR dari 12,68% menjadi 11,12%.
Dari sisi dana pihak ketiga, Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto mencatat penghimpunan dana sebesar Rp1.421,60 triliun, dengan porsi CASA sebesar 65,77%.
Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Datang Bulan Mei 2025, Penuh Semangat dan Harapan Baru
Capaian ini didukung pertumbuhan transaksi digital melalui aplikasi BRImo, yang kini digunakan oleh lebih dari 40 juta pengguna, mencatat 1,2 miliar transaksi dengan volume Rp1.599 triliun.
Selain itu, Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu menyampaikan bahwa posisi keuangan BRI tetap kuat, tercermin dari rasio LDR sebesar 86,03% dan CAR sebesar 24,03%, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan regulator.
Hery Gunardi menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan global, BRI melihat peluang besar untuk terus tumbuh melalui inovasi dan perluasan layanan.
Baca Juga: Veronica Tan Dorong Kemandirian Perempuan, Dirut PNM Tegaskan Dukungan Pemberdayaan
Dengan lebih dari 36.600 tenaga pemasaran dan jaringan lebih dari 6.000 unit kerja, serta lebih dari 221 juta rekening simpanan, BRI memiliki basis nasabah dan infrastruktur yang sangat kuat.
Transformasi menuju universal banking menjadi langkah strategis BRI untuk melayani kebutuhan seluruh segmen, dari individu hingga korporasi. Dengan fondasi yang kokoh dan kinerja positif pada awal 2025, BRI optimistis dapat terus mencatatkan pertumbuhan berkelanjutan. ***