BANTENRAYA.COM – Ketekunan dan disiplin menjadi modal yang membawa Nurul Agustin (35) mewujudkan mimpinya menjadi seorang wanita karir sembari menjalankan bisnis.
Usai menjalani pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan mengambil jurusan Administrasi Negara, Nurul Agustin memutuskan untuk mengikuti tes PNS di Jakarta.
Usaha yang dilalui Nurul Agustin juga tidak mudah, dirinya harus menyiapkan berbagai hal supaya bisa lolos.
“Saya belajar satu tahun untuk persiapan melakukan tes ini, dan banyak yang bilang kalau saya ini titipan,” ujarnya.
“Namun semua adalah berkat metode belajar yang sudah dijalankan, orang tua juga bukan merupakan pegawai negeri melainkan pegawai swasta di Krakatau,” kata Nurul kepada Bantenraya.com, Rabu 9 April 2025.
Wanita asal Kota Cilegon ini, berhasil masuk dalam bagian RI 7 atau jajaran staf Dewan Perwakilan Daerah (DPD), sepanjang karirnya lebih dari 10 tahun itu, dirinya fokus untuk terus meningkatkan kemampuan serta jenjang karier.
Baca Juga: UMKM Aksesori Mutiara Binaan BRI Berhasil Naik Kelas dengan Merambah Pasar Ekspor
“Sebelum itu saya juga menjalankan pendidikan lanjutan di Universitas Trisakti mengambil jurusan ekonomi,” ungkapnya.
“Banyak sekali kesibukan yang dilakukan, yang paling terasa adalah ketika melakukan manajemen waktu yang baik karena dalam hitungan jam harus bergegas ke daerah lain, ditambah harus menyusun jadwal,” cakapnya.
Usai mendengar banyak pendapat dari rekan kerja selama berkarier di RI 7, Nurul akhirnya memutuskan untuk menata bisnis, supaya bisa menjadi income ketika sudah masuk dalam masa pensiun.
Baca Juga: Warga Kota Cilegon Apresiasi Penghapusan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor, Ada yang Telat 5 Tahun
“Kalau pensiun itu kan pendapatan kita berkurang, jadi selagi masih muda masih punya tenaga dan waktu, saya putuskan untuk menjalankan bisnis pilates di Kota Serang,” katanya.
“Agar kedepan punya pendapatan yang tidak lagi kita dapat dari tempat berkarir saat ini,” kata bungsu dari tiga bersaudara itu.
Untuk menjalankan bisnis ini juga tidak mudah, Nurul harus kembali mengenyam pendidikan sebagai pelatih olahraga pilates. Sebab, olahraga ini belum ada di Kota Serang.
“Ya saya harus belajar lagi, karena mau recruit orang juga gak ada di Kota Serang saat itu, saya ikuti pelatihan lagi, dan membutuhkan biaya yang lumayan juga, nama pilates yang saya buat ini BOB Fit Studio and Foof,” terangnya.
Jalan yang dipilih Nurul tidak mudah, selain harus menjadi staff di DPD Provinsi Banten, dirinya juga harus mengelola keuangan bisnis pilates, restoran, sekaligus menjadi seorang ibu yang harus mengurus semua kebutuhan di dalam rumah.
“Semua ini tidak instan, dan perlu banyak kedisiplinan yang diterapkan. Ternyata, ketika sudah terbiasa dengan rutinitas yang padat, keterampilan yang kita peroleh selama bekerja akan sangat berguna untuk menunjang aktivitas bisnis yang akan kita bangun, hanya perlu melakukan manajemen waktu dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga: Penghapusan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor, PAD Pemprov Banten Anjlok Rp50 Miliar
Bisnis pilates yang dijalankan Nurul juga terbilang menjanjikan, pasalnya baru enam bulan buka, saat ini sudah ada 200 member yang rutin melakukan olahraga tersebut.
Jika diasumsikan member yang mengikuti kelas mengalokasikan dana sebesar Rp500 ribu maka omzet per bulan yang bisa dikantongi mencapai Rp100 juta per bulan.
“Saya juga ingin membangun bisnis ini dengan serius, semua fasilitas dan pelatihan yang diberikan memiliki kualitas terbaik supaya pelanggan juga merasa nyaman,” kata Nurul.***