BANTENRAYA.COM – Romi Sahria berusia 30 tahun tidak menyangka, akan menjadi pengusaha bawang goreng yang mempu menyuplay produk dagangannya ke 45 toko secara rutin.
Awalnya, Romi hanya iseng untuk membuat 3 kilogram bawang goreng, atas usulan dari sang istri sambil mengisi rutinitas harian di rumah.
Hingga akhirnya, berkat kepiawaian sang istri memasak, bawang goreng yang diproduksi secara kecil-kecilan tersebut banyak disukai oleh pembeli.
“Saya mulai usaha ini sejak tiga bulan lalu (bulan Oktober 2023-red) setelah pindah ke rumah susun bersama keluarga dan memutuskan hidup mandiri, alhamdulilah dikasih jalan seperti ini,” kata Romi kepada Banten Raya di Rumah Susun Margaluyu, Kasemen, Kota Serang, Jumat, 2 Februari 2024.
Baca Juga: Omzet Pedagang Kerang dan Kepiting di Pasar Ikan Karangantu Anjlok, Ini Penyebabnya
Romi bercerita, dari 3 kilogram bawang yang ia produksi saat ini ia mampu memproduksi hingga 200 kilogram bawang goreng dalam kurun waktu tiga hari.
Seluruh proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku, pengupasan, pemotongan, penggorengan, pengemasan dan pemasaran dilakukannya sendiri.
“Saya beri nama bawang goreng kaybon. Karena dikerjakan hanya oleh saya dan istri jadi masih belum maksimal produksi, kalau nambah karyawan bisa saja sehari itu habis 200 kilogram,” imbuhnya.
Untuk harga jual bawang goreng, Romi membaginya menjadi beberapa varian, mulai dari ukuran 35 gram, 40 gram, hingga 75 gram, dengan harga jual mulai dari Rp4.000 sampai Rp10.000.
Baca Juga: Pecinta Manis Merapat Yuk! Donat MiSSU Cabang Cilegon Ini Punya 500 Lebih Varian Rasa dan Toping
Romi menerapkan skema dagang sistem konsinyasi, atau menitipkan barang di toko dengan selisih harga keuntungan bagi penjual.
Rata-rata pengiriman dilakukan selama tiga hari sekali oleh Romi sendiri.
“Dalam satu toko itu bisa 100 kemasan bawang goreng, saya juga titipkan di warung-warung kecil. 45 toko itu tersebar di Pasar Induk Rau dan di Banten Lama,” papar Romi.
Saat ini Romi mampu meraup omzet penjualan Rp2 juta sampai 3 juta per pekan, untuk skala usaha rumahan omzet tersebut sudah terbilang lumayan.
Baca Juga: Siap-siap ASN Pemkab Pandeglang Bakal Diguyur Tambahan Penghasilan, Paling Besar Rp 22 Juta Per bulan
Pria kelahiran Serang tersebut akan terus mengembangkan peluang usahanya dengan membuat skala usaha yang lebih besar, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran nantinya karena melibatkan banyak karyawan.
“Saya berencana produk ini bisa masuk ke pasar lain, seperti di Pandeglang, Lebak hingga Kabupaten Serang, oleh sebab itu ingin buka tempat produksi yang lebih besar juga,” tukasnya.
Termasuk, Romi juga akan melakukan inovasi dan pemasaran melalui kanal digital apabila skala produksi sudah lebih besar.
“Ini bisa awet 12 hari kalau di toples, kalau disimpan di freezer bisa tahan hingga 2 bulan. Semoga bisa bermanfaat dan semakin disukai oleh orang-orang,” kata Romi.***