BANTENRAYA.COM – Pembahasan mengenai Debat Capres kini nampaknya belum usai dan masih menceritakan sisi seru didalamnya.
Debat Capres tersebut nampaknya tak luput dari penilaian para tokoh tanah air karena terdapat beberapa penilaian yang berbeda.
Salah satu tokoh yang turut menjadi sorotan warganet ialah penilaian Joko Widodo yang menilai debat Capres tersebut.
Hal tersebut ramai beredar di media sosial, banyak sekali akun sosial media yang populer memberikan data update.
Penilaian Jokowi soal Capres yang dilakukan pada 7 januari 2024 itu diunggah oleh akun Instagram @memomedsos pada 8 Januari 2023.
Dalam akun tersebut, Jokowi memberikan komentar soal debat Pilpres ketiga semalam.
Jokowi menilai dalam debat itu, visi dari setiap capres tak terlihat, justru yang menonjol yaitu saling serang.
“Ya yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan, yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya nggak apa-apa asal kebijakan, asal policy, asal visi nggak apa-apa,” kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, dikutip dari akun @memomedos.
Baca Juga: Tak Mau Jabat Tangan Dengan Anies Baswedan Usai Debat Capres, Ini Alasan Prabowo Subianto
Jokowi menyayangkan adanya saling serang personal tersebut.
Dia menilai hal itu kurang memberikan pendidikan.
“Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi, yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton,” tambahnya.
Selain itu ,orang nomor satu di Indonesia itu menilai banyak masyarakat kecewa dengan debat semalam.
Baca Juga: Baksos Himawar Kabupaten Serang: Bukan Cuma Ngasih Santunan ke Anak Yatim, Tapi…
Bahkan, dirinya juga mengimbau agar format debat dibuat lebih baik lagi, sehingga kebijakan dan visi capres terlihat.
“Saya kira akan banyak yang kecewa. Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang nggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” imbuhnya.***