BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten telah menyusun sejumlah strategi mengantisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan mulai datang.
Sejumlah persiapan antisipasi banjir disiapkan seperti monitoring jalan, pemetaan titik rawan longsor, pembersihan dan sterilisasi saluran air, serta mempersiapkan petugas tanggap bencana.
Kepala DPUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan monitoring ke jalan-jalan yang menjadi titik rawan terjadi banjir dan longsor.
Baca Juga: Dibangun dengan Anggaran Rp34 Miliar, Ratusan Kios KPW Banten Lama Kini Malah Terbengkalai
Ia mengatakan, terdapat 2 daerah yang akan dilakukan intensif mengawasan menjelang perubahan cuaca, yakni Pandeglang dan Lebak.
“Kita juga sudah minta untuk diintensifkan pengawasan di daerah Pandeglang dan Lebak, karena daerah ini rawan terjadi bencana saat memasuki musim hujan,” ujarnya Senin 13 November 2023.
Arlan menuturkan, selain monitoring, pihaknya juga akan melakukan pemetaan terkait daerah-daerah yang dinilai rawan longsor untuk data mendapatkan penempatan alat berat.
Baca Juga: Bingung Cari Hukum Kepemiluan, Bawaslu Lebak Sediakan Pojok JDIH yang Bisa Diakses Masyarakat
“Paling cepat hari Rabu nanti kita sudah ada gambarannya. Hasil dari monitoring juga akan kita gunakan untuk penempatan alat-alat berat,” jelasnya.
Arlan mengungkapkan, pihaknya meminta agar para penilik jalan dapat melakukan monitoring hingga ke perbatasan.
Nantinya, DPUPR Banten akan melakukan pengecekan secara langsung saat terjadi turun hujan di titik-titik yang sudah dipetakan.
“Ruas Cipanas-Sorong-Banten, kemudian juga daerah seperti Bayah Cikotok, Cikotok hinhga ke perbatasan Jawa Barat, ya wilayah Pandeglang lah rata-rata itu kita intensifkan,” katanya.
Baca Juga: Buruh Tuntut Upah Minimum Naik Jadi Rp5,5 Juta di 2024, Kepala Disnakertrans Banten Sebut Wajar
Sementara itu, untuk daerah lain seperti Tangerang Raya, pihaknya mengklaim dalam kondisi aman.
Karena, kata dia, sudah banyak dilakukan persiapan dan strategi dalam menghadapi perubahan cuaca.
“Untuk Tangerang Raya, itu aman karena kita sudah melakukan beberapa strategi mulai dari penurunan air situ,” terangnya.
Lebih lanjut Arlan menegaskan, pihaknya juga telah mempersiapkan personel tanggap bencana di wilayah-wilayah yang menjadi rawan bencana.
“Pasti dipersiapkan (personel-red), selain penilik jalan, kita juga siapkan petugas-petugas mantri seperti mantri situ dan juru mantri air lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana mengatakan, terdapat 125 kecamatan yang dinilai rawan terjadi banjir, dan 29 kecamatan yang rawan longsor.
“Rata-rata memang daerah dengan potensi banjir dan longsor tertinggi ada di wilayah Pandeglang dan Lebak. Karena adanya alih fungsi lahan yang tidak seharusnya,” kata Nana.
Nana menyebutkan, secara rinci 125 kecamatan rawan banjir di antaranya adalah, 28 kecamatan di Kabupaten Lebak, 22 kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Kemudian 20 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, dan 19 kecamatan di Kabupaten Serang.
Baca Juga: Tokyo Revengers Season 3 Episode 7, Simak Tanggal Rilisnya dan Spoilernya di Sini!
13 kecamatan di Kota Tangerang, 13 Kecamatan di Kota Tangerang Selatan, dan terakhir 7 kecamatan di Kota Cilegon, serta 3 kecamatan di Kota Serang.
“Kalau untuk wilayah rawan longsor itu ada 14 kecamatan di Kabupaten Lebak, 12 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, 2 kecamatan di Kabupaten Serang, dan 1 kecamatan di Kota Serang,” katanya.
“Namun itu tidak menutup kemungkinan apabila ada lokasi baru yang sebelumnya tidak pernah terjadi (banjir dan longsor-red), tapi baru terjadi sekarang,” jelasnya.
Baca Juga: Luis Milla Beri Dukungan Kepada Timnas Indonesia Jelang Lawan Panama di Piala Dunia U 17
Lebih lanjut Nana mengatakan, pihaknya meminta agar masyarakat waspada terkait potensi bencana menjelang perubahan cuaca yang sudah mulai terjadi.
“Meskipun belum merata, tapi hujan sudah mulai turun, sudah ada laporan banjir juga ke kita walaupun engga besar, tapi kita imbau agar masyarakat terus waspada akan bencana,” pungkasnya. (mg-rafi) ***

















