BANTENRAYA.COM – Mantan Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin telah menjalani kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat biasa.
Kendati demikian, ada satu rutinitas Subadri Ushuludin yang tetap masih dilakoni hingga sekarang meski sudah mundur sebagai Wakil Walikota Serang Periode 2018-2023.
Subadri Ushuludin menyebutnya sebagai rutinitas hari Jumat berkah.
Sesuai dengan namanya Jumat Berkah, Subadri Ushuludin benar-benar mengisi hari Jumat itu dengan kegiatan ibadah nan penuh kemuliaan.
Rutinitas Jumat berkah itu menjadi tauladan dan panutan bagi anak-anaknya kelak.
Rutinitas Jumat berkah yang dilakoni Subadri Ushuludin adalah mencuci kedua kaki ibunya.
Baca Juga: Spoiler Drama The Escape of the Seven Episode 15 Lengkap dengan Jam Tayang
Dikutip Bantenraya.com melalui Instagramnya @subadriushuludinofficial Subadri Ushuludin pun menuliskan bait-bait puisi untuk ibunya.
Oh ibuku engkaulah wanita yang ku cinta selama hidupku
Maafkan anakmu bila ada salah
Pengorbananmu tanpa balas jasa
Ya Allah ampuni dosanya
Sayangilah seperti menyayangiku
Berilah ia kebahagiaan
Di dunia juga di akhirat
Subadri Ushuludin mengatakan, mencuci kedua kaki ibunya sebagai bentuk takdzim terhadap orang yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang sejak masih dalam kandungan hingga sekarang ini.
“Tidak bakalan mampu kita memuliakan orang tua kita, membahagiakan orang tua, membalas jasa baik orang tua kita,” ujarnya.
“Tapi yang minimal ya sudahlah ini yang kita mampu untuk membalas jasa baik orang tua kita,” katanya.
Baca Juga: Faktor Timnas Indonesia U 17 Bisa Imbangi Ekuador Di Piala Dunia 2023
Ternyata mencuci kedua kaki ibunya sudah dilakukan sejak lama.
“Sejak usia baligh aja. Dulu saya disarankan sama bapak saya untuk mencuci kedua kaki ibu saya,” ungkap dia.
Meski rutin mencuci kedua kaki ibunya, Subadri Ushuludin mengaku belum mampu berbuat yang terbaik untuk orang tuanya hingga saat ini.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Sprint Race MotoGP Malaysia 2023, Lengkap dengan Cara Nonton Gratis
“Itu baru secuilnya. Kalau dibandingkan pengorbanan orangtua kita waktu masih dalam kandungan, bayi sampai pada akhirnya kita punya keluarga lagi,” tuturnya.
Pengorbanan seorang ibu, kata Subadri Ushuludin tidak ada nilai harganya. Oleh karena itu ia mengaku tak mampu untuk membalasnya.
“Jadi perjuangan ibu kita untuk melahirkan kita baik semenjak dari lahir benar-benar mengalahkan segala-galanya,” tuturnya.
“Mau tidur bangun, mau makan ditunda dulu itu lah jasa orangtua kita. Banyak hal. Kita nggak bisa membalas jasa orangtua,” akunya.
Pembiasaan mencuci kaki kedua orangtuanya, Subadri Ushuludin pun senantiasa mengarahkan kepada seluruh anaknya untuk melakukan hal serupa kelak kepada ibunya.
“Kalau yang sudah dewasa saya sarankan. Kalau yang masih kecil belum baleg paling ya nanti diarah-arahin,” akunya.
Baca Juga: Kabar Duka, Penyanyi Campursari Legendaris Cak Diqin Meninggal Dunia
Selain mencuci kedua kaki ibunya, Subadri Ushuludin menjadikan tempat untuk mengadu baik di kala suka maupun duka.
Tak heran pencapaian Subadri Ushuludin hingga saat ini pun tak lepas dari doa dan dukungan kedua orang tuanya.
“Bukan hanya mencuci kaki tapi tempat curhatan kita. Pertama kita harus sadar bahwa pertama adanya kita di bumi ini lahirnya kita sama ibu,” ungkap Subadri Ushuludin.
Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November yang Penuh Makna dan Menyentuh Hati
“Sekalipun apapun yang kita perbuat jasa apapun yang telah diberikan orangtua dengan kebalikan kita ingin berbuat apapun sesungguhnya memang tidak bakalan terbalaskan jasa orangtua terhadap kita,” tuturnya.
Subadri Ushuludin pun senantiasa mendoakan orang yang dicintainya tersebut agar selalu diberikan keberkahan.
“Dulur-dulur kule sedanten, mohon doanya agar ibu diberikan kesehatan, umur panjang, serta selalu dalam lindungan Allah SWT , Aamiin,” ucap dia. ***

















