BANTEN RAYA.COM – Kenaikan harga cabai rawit warna oranye dan hijau di semua pasar tradisional di Kabupaten Lebak terus terjadi bahkan kini menembus Rp80 ribu per kilogram dan hampir setara dengan 1 kilo gram harga daging sapi.
Pada Senin 13 Desember 2021, harga cabai rawit oranye kembali naik dari Rp70 ribu per kilogram kini menjadi Rp80 ribu perkilogram.
Begitu pula harga cabai rawit hijau yang sebelumnya mencapai Rp50 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 60.
Baca Juga: Balita Masih Dilarang Gunakan KRL Rangkasbitung – Tanah Abang
Pantaun Banten Raya di Pasar Sampay, Kecamatan Warunggunung serta di Pasar Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak siang tadi, akibat harganya semakin tinggi maka keberadaan kedua jenis cabai tersebut semakin langka karena jarang ada konsumen yang sanggup membeli.
Rudiansya salah seorang pedagang cabai di Pasar Sampay mengatakan, sejak bebeberapa hari lalu ia menjual cabai rawit oranye Rp70 ribu per kilogram. Namun, setelah pihak distributor yang memasok cabai ke Pasar Sampay menaikan kembali harga jualnya kepada para pedagang, maka dirinyapun terpaksa turut menaikan harga eceranya ke para konsumen.
“Mulai hari ini (kemarin-red), saya menjual cabai rawit oranye seharga Rp 80 ribu pekilogram, serta harga cabai rawit hijau Rp 60 ribu perkilogramnya,” ujar Rudiansyah.
Baca Juga: Setelah Berkali-kali Tertunda, Film Ashiap Man Siap di Tayang pada Februari 2022
Jubaedah, pedagang cabai di Pasar Citeras mengatakan, akibat harganya semakin meningkat, maka konsumen jarang belanja cabai dikiosnya. Mengingat keberadaan cabai mudah membusuk, maka Jubaedah pun tidak menyetok cabai.
“Cabai rawit oranye dan hijau biasanya mudah terjual dan selalu cepat habis. Namun setelah harganya semakin melambung, maka stok kedua jenis cabe yang ada dikios saya masih menumpuk,” kata Jubaedah.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Orok Sukmana mengatakan, terkait harga cabai rawit oranye maupun cabe rawit hijau, sulit diinterpensi. Untuk itu, agar tidak membebani konsumen, pihaknya hanya berharap agar kondisi harga kedua jenis cabe terdebut, secepatnya normal kembali.
Baca Juga: Bank BJB Edukasi Masyarakat, Waspadai Sistem Penipuan Online
“Salah satu penyebab harga cabai melambung, pertama faktor cuaca yang menghambat pendistribusiannya, karena distributor atau agen enggan mendistribusikannya disaat cuaca hujan. Yang kedua, kami menerima informasi, bila di daerah penghasil cabe di Jawa Tengah banyak yang gagal panen,” terang Orok.***