BANTENRAYA.COM – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa atau KKM 63 Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menggelar kegiatan sosialisasi stunting dengan tema ‘Membangun Kesadaran Masyarakat akan Peduli Stunting’.
Kelompok KKM 63 Tematik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atau Untirta ini berlokasi di Desa Kiara Payung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Sosialisasi stunting dihadiri Kepala Desa Kiarapayung, Apipudin pada Kamis, 18 Januari 2024.
Kegiatan Sosialisasi Stunting ini menghadirkan narasumber Reksy Rizki Kharisma staf di Puskesmas Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Ketua Kelompok KKM 63 Unitrita Jihan Syafitri mengatakan, kegiatan sosialisasi stunting harapannya agar nilai angka stunting di Desa Kiarapayung semakin menurun dan adanya peningkatan kepedulian gizi dari masyarakat.
“Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak balita (bayi lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai dari kehamilan hingga usia 2 tahun,” kata Jihan.
Staf Puskesmas Cibitung Reksy Rizki Kharisma mengatakan, anak yang mengalami stunting cenderung memiliki keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif dan rentan terhadap penyakit serta gangguan kesehatan jangka panjang.
“Faktor determinan stunting meliputi kurangnya asupan gizi, infeksi dan penyakit serta lingkungan yang tidak sehat,” kata Resky.
Baca Juga: Harga Saham TPIA Terus Meroket, Dugaan Pencemaran Udara PT Chandra Asri Tak Berpengaruh?
Oleh sebab itu, kata Resky, perlunya memerhatikan bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan dengan pemberian makanan bergizi, perawatan kesehatan yang berkualitas dan peningkatan sanitasi lingkungan.
“Pencegahan stunting sebaiknya dikerjakan sejak masa kehamilan hingga usia dini anak dengan memerhatikan asupan gizi ibu hamil, pemberian asi ekslusif dan menciptakan lingkungan bersih,” paparnya.
“Dengan demikian upaya pencegahan stunting memerlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan dan masyarakat secara keseluruhan,” tuturnya.
“Melalui pendekatan yang komperensif diharapkan dapat tercapai penurunan angka stunting dan mewujudkan masa depan anak-anak di Desa Kiarapayung yang lebih baik,” tutupnya.***