BANTENRAYA.COM – Tren pesta pernikahan dengan mengusung konsep intimate wedding diprediksi akan meningkat selama tahun 2025.
Pesta pernikahan dengan skala yang lebih kecil dibanding dengan resepsi pada umumnya itu, kini kian diminati lantaran budget yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi.
Pengusaha Wedding di Kota Serang Asih Kurnia Dewi mengatakan, untuk biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan konsep pernikahan intimate wedding mulai dari Rp20 juta.
Sedangkan, untuk menggelar pesta pernikahan yang lebih besar memerlukan biaya sekitar Rp50 juta.
“Kondisi perekonomian yang tidak stabil juga membuat anak-anak usia muda yang ingin melaksanakan pesta pernikahan dengan low budget, dan mereka ingin lebih berhemat,” kata Dewi kepada Bantenraya.com, di Jalan Ayip Usman nomor 89, Cikepuh, Unyur Kota Serang, Selasa 21 Januari 2025.
Dewi menjelaskan, konsep intimate wedding ini baru mulai booming setelah kondisi pandemi Covid-19.
Sebelumnya, di Banten sendiri belum pernah ada konsep tersebut sebab tradisi masyarakat yang biasanya menggelar pernikahan secara besar-besaran.
“Dan mulai ada wawasan tambahan bagi masyarakat salah satunya melalui para influence untuk melakukan resepsi dengan konsep intimate wedding. Meski tidak banyak namun sekitar 30 persen masyarakat mulai memilih untuk intimate wedding,” imbuhnya.
Konsep intimate wedding biasanya juga dilakukan di area yang terbuka, dengan mengundang tamu tidak lebih dari 200 orang.
“Dan sekarang juga banyak kafe atau restoran yang menawarkan konsep pernikahan tersebut, karena memang tren sedang meningkat,” ujar Dewi.
Selain itu, menurut Dewi, maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK juga memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat untuk mengalokasikan dana yang lebih tinggi terhadap pesta pernikahan.
“Namun, baik itu pesta pernikahan dengan resepsi biasa atau intimate wedding tetap menguntungkan bagi pelaku usaha wedding organizer (WO), karena penanganan juga lebih mudah,” jelasnya.
Masyarakat juga diminta waspada untuk memilih WO yang sudah berpengalaman, supaya tidak terjadi kasus penipuan atau klien batal menikah sebab para vendor kabur seperti kasus yang ramai saat ini.
Baca Juga: Pengurus PWI Banten 2024-2029 Dilantik, Komitmen Terapkan Wawasan Kebangsaan
“Karena banyak WO baru dan belum profesi ini juga bukan pure penipuan, namun mereka tidak bisa melakukan manajemen uang dan akhirnya uang yang seharusnya untuk vendor malah terpakai untuk hal lain,” tutur Dewi.
Hal yang sama disampaikan Owner Hallo Photo Muhammad Tatang, ia menjelaskan saat ini mulai terjadi peningkatan permintaan untuk sesi foto pada pesta Intimate wedding.
“Mayoritas pengantin ingin menikah dengan konsep tersebut, namun beberapa pihak keluarga tidak setuju. Memang terjadi peningkatan namun untuk segmen pasar saya sendiri masih sekitar 10 persen,” kata Tatang.***