BANTENRAYA.COM – Para driver ojek online (ojol) di Banten, kini sudah bisa mendapatkan kemudahan membayar pajak dengan adanya tabungan pajak melalui Bank Banten.
Plt Kepala Bapenda Banten Rita Prameswari mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya untuk memberikan akses mudah bagi para pelaku ojol yang kerap tidak memiliki waktu cukup banyak untuk antre membayar pajak.
“Tujuannya untuk meringankan masyarakat yang kesulitan membayar pajak, dengan membuka tabungan di Bank Banten, tersedia loket khusus untuk para ojol,” kata Rita kepada awak media, belum lama ini.
Baca Juga: BRI Branch Office Serang Siapkan 100 Kuota Pencairan PIP per Hari
Adapun syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sangat mudah, yakni para Ojol cukup menyiapkan KTP, BPKB, dan STNK, selanjutnya membuat rekening di Bank Banten.
“Kita sudah bekerjasama dengan seluruh Samsat di Provinsi Banten, para ojol akan membuka rekening di Bank Banten, selanjutnya deposito,” ujarnya.
“Ketika mendekati tanggal jatuh tempo, maka pembayaran sudah dilakukan secara auto debet,” jelas Rita.
Baca Juga: 2 ASN Kemenag Disebut-sebut Jadi Calon Kuat Sekda Kabupaten Serang
Tidak hanya dapat diakses oleh para driver ojol, tabungan pajak ini juga bisa digunakan oleh masyarakat Banten secara umum hingga para aparatur sipil negara (ASN).
Direktur Bisnis Bank Banten Bambang Widyatmoko menegaskan, progam tersebut merupakan upaya perusahaan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Banten. Sejalan dengan kinerja perusahaan yang terus mengalami perbaikan setiap tahun.
“Kinerja bisnis tidak lepas dari skala bisnis kita yang meningkat, skala aset sejak Desember 2024 hingga Juni 2025 tumbuh Rp1 triliun, indikasi tersebut terlihat dari tumbuhnya dana pihak ketiga sebesar Rp600 triliun,” jelas Bambang.
Baca Juga: Bisa Ganggu Bisnis, Kejagung Diminta Profesional Tangani Kasus Cap Lebur Emas Antam
Termasuk take over kredit yang masih berjalan sampai saat ini, Bank Banten sudah melakukan pemindahan kredit terhadap pemerintah daerah yang sudah melakukan pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD).
“Karena ada kredit ASN yang masih berjalan, bahkan take over sudah dilakukan sebelum adanya RKUD, hanya saja volumenya lebih besar. Saat ini angkanya ada setengah triliun,” ujar Bambang.
Berdasarkan laporan keuangan, lanjut Bambang. Kinerja keuangan Bank Banten di semester I tahun 2025 menunjukkan akselerai yang cukup memukau, laba bersih setelah pajak melonjak 81,84 persen menjadi Rp6,3 miliar pada Juni 2025 dari sebelumnya Rp3,46 miliar pada Juni 2024.
Baca Juga: Kalah di Kandang, Timnas Indonesia Harus Puas Jadi Runner Up ASEAN U234 Championship
“Jadi peningkatan ini murni dari kinerja perbankan. Hal ini sejalan dengan kualitas kredit yang juga membaik,” kata Bambang.***



















