BANTENRAYA.COM – Firman Hadiansyah, ASN asal Banten yang berprofesi dosen di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), masuk dalam 25 ASN Inspiratif tahun 2021.
Firman Hadianyah berhasil menyisihkan kandidat lain dari ribuan ASN di seluruh Indonesia yang mengikuti ajang ASn inspiratif ini.
Pendiri Komunitas Motor Literasi (Moli) yang biasa dipanggil El Presidente oleh para anggotanya ini akan kembali bersaing memperebutkan empat kategori ASN inspiratif lainnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Kudune Siji Ost Film Yowis Ben 3
Keempat kategori itu terdiri atas Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Madya Teladan, PPT Pratama Teladan, ASN Inspiratif, dan The Future Leader.
Menurut Firman Hadiansyah, awalnya dia ragu untuk mengikuti ajang Anugerah ASN 2021 karena berbagai hal.
“Saya tahu ajang ‘Anugerah ASN’ ini sejak tiga tahun lalu. Beberapa kawan terus mendorong agar mendaftarkan diri, namun keraguan terus melanda,” katanya, Sabtu 13 November 2021.
Baca Juga: Dul Jaelani Anak Ahmad Dhani Ungkap Rencana Nikah Muda, Ini Alasannya
Firman mengakui secara terus terang agak terinterupsi dengan definisi ‘inspiratif’ ini. Dia pun bertanya-tanya apa parameternya?
Bagaimana dia menginspirasi orang lain dalam konteks ASN. Alih-alih menginspirasi, jangan-jangan dia adalah bagian sisi gelap ASN yang dipersepsikan negatif oleh publik.
“Jujur, hal itu yang sejak awal saya gelisahkan,” tuturnya.
Baca Juga: 4 Pegawai BPN Lebak Kena OTT Pungli, Ini Respons Kepala BPN Banten
Menurut Firman, Menurut Indeks Persepsi Masyarakat terhadap ASN, 50,5 persen mendapatkan berita negatif yang didominasi oleh urusan korupsi atau pungli seebsar 38 persen.
Selain itu, ASN di mata pelajar dan mahasiswa sudah bukan lagi pekerjaan yang menarik.
Baca Juga: Dul Jaelani Anak Ahmad Dhani Ungkap Rencana Nikah Muda, Ini Alasannya
Mereka mengungkapkan beberapa alasan seperti lingkungan kerja yang tidak menarik, kurangnya pengembangan diri.
Kemudian gaji yang kurang menarik, dan bahkan ada yang menganggap ASN memiliki citra yang buruk.
“Indeks persepsi itu tentu tidak perlu dibantah. Bahkan harus menjadi evaluasi bagi ASN dan pemerintah,” kata dosen Sastra Indonesia ini.
Baca Juga: Polisi Gelar Operasi Zebra 15 hingga 28 November 2021, Perhatikan Hal Ini Jika Tak Ingin Kena Tilang
“Jika di tubuh ASN itu dipersepsikan korup, tentu harus ada ASN yang mewarnainya,” ungkapnya.
“Jika di masa depan anak-anak muda tidak mau menjadi ASN, lantas siapa yang kelak akan melayani kebutuhan publik?” tambahnya.
Dari refleksi kritis itulah menurutnya ia berusaha untuk memahami mengapa ‘Anugerah ASN’ ini dilaksanakan setiap tahun oleh Menpan RB.
Baca Juga: Pemulihan Cedera Alami Kemajuan, Jonatan Christie Siap Tampil di Indonesia Masters 2021
Firman Hadiansyah menilai, jangan-jangan ini adalah respons dari hasil penelitian itu sehingga ada ikhtiar untuk memunculkan ASN yang memiliki dampak sosial untuk masyarakat, yang dianggap memiliki kinerja baik di hadapan publik.
Firman menambahkan, jika acuannya adalah soal tinjauan inovatif dan capaian kinerja pada ajang ini, maka ia sangat termotivasi untuk ikut.
Sebab, bukan hanya dorongan dari dalam, dorongan dari kolega dan sahabat pun begitu kuat untuk mengikuti ajang ini.
Baca Juga: Gala Sky Anak Vanessa Angel Masih Alami Trauma, Sering Menangis dan Enggan Bertemu Orang
Firman dianggap sebagai sosok yang inspiratif karena upaya konkretnya karena selama ini, selain bekerja sebagai ASN di kampus Untirta, ia juga menjadi intelektual yang mengabdi di luar kampus.
“Sebelum menjadi ASN, saya sudah bergabung di Rumah Dunia pada 2003 dan menjadi Presiden Rumah Dunia pada tahun 2005-2010,” katanya.
Selain itu, dia juga termasuk salah satu aktivis literasi yang menginisiasi Forum Taman Bacaan Masyarakat pada tahun 2005 yang memiliki ribuan anggota di Indonesia.
Baca Juga: Formula Baru Perhitungan Upah Minimum 2022 Berdasarkan PP Nomor 36 Tahun 2021
Forum ini menjadi wadah bagi para pegiat literasi dan komunitas Taman Bacaan Masyarakat.
“Pada 2015-2020, saya mendapatkan amanah menjadi Ketua Umum Forum TBM. Pada tahun 2017, saya juga mendirikan Komunitas ‘Motor Literasi’ sebagai jawaban dari problematika sosial anak-anak muda terutama di Kota Serang, Banten,” jelas Firman.
Pengabdian dari Firman ini akhirnya berbuah manis karena Firman Hadiansyah akhirnya diganjar dengan mendapatkan penghargaan ‘Literacy Promoted 2019’ pada perhelatan Indonesia International Book Fair yang diselenggarakan IKAPI.
Baca Juga: Foto Rektor ITB Dijual di Marketplace, Diduga Sebagai Bentuk Protes
Selebihnya, Firman Hadiansyah berharap, apa pun hasil akhir yang akan diperolehnya di Anugerah ASN 2021 ini, menjadi patokannya untuk tetap semangat mengabdi untuk bangsa dan negara. ***