BANTENRAYA.COM – Air panas alami yang dipanaskan oleh bumi dan muncul ke permukaan banyak ditemukan di beberapa wilayah, seperti di Desa Cikeudung, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.
Air panas di desa tersebut diakui warga setempat mampun menghilangkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit gatal-gatal.
Berlokasi di Desa Cikedung, Kecamatan Mancak, sebuah cekungan kecil mengeluarkan air panas yang kemudian oleh warga setempat dibuat kolam berukuran 2×2 meter persegi.
BACA JUGA: Cikedung Bangkit: Lingkungan Rapi, Warga Produktif, Targetkan Prestasi di KRLA 2025
Air dalam kolam yang terlihat berwarna biru dan jernih tersebut biasa dimanfaatkan warga setempat untuk mendi sepulang dari ladang.
Untuk sampai ke kolam air panas tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dari kantor Kecamatan Mancak menggunakan sepeda motor.
Memang tidak mudah untuk sampai ke lokasi, karena akses jalan masih berlumpur dan banyak bebatuan. Namun jika kita sampai ke lokasi, perjuangan melewati akses jalan yang rusak akan terbayarkan.
BACA JUGA: Drakor Dynamite Kiss Episode 9 dan 10 Sub Indo: Jadwal Tayang Lengkap dengan Spoiler
Menutur penuturan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sinar Rawa Danau Jenal, para petani biasa memanfaatkan air panas untuk membersihkan tubuh setelah pulang dari ladang.
“Biasanya pulang dari sawah itu kan gatal-gatal, kalau mandi di situ badan jadi lebih enak,” ujarnya, Senin 8 Desember 2025.
Konon air panas alami itu dipercaya warga setempat muncul setelah terjadi letusan gunung berapi yang ada di sekitar Desa Cikedung jauh sebelum masehi.
BACA JUGA: Jembatan Pasirnangka Pandeglang Ambruk, Warga 4 Desa Terisolir Butuh Akses Sementara
“Jadi sejarah Rawa Danau itu bekas letusan gunung berapi. Pernah ada peneliti dari Jakarta yang meneliti batu yang ada di dalam kolam dan katanya batunya terbentuk dari lava pijar. Ada empat titik sumber panas di sini,” ungkapnya.
Walaupun memiliki suhu panas yang relatif tinggi, namun di beberapa cekungan air panas alami ada ikan yang hidup di dalamnya.
“Warga di sini pada aneh ikan bisa hidup di air panas, padahal digunakan untuk merebus telur bisa matang,” tuturnya.
“Airnya tidak pernah surut. Ada rencana dari sebagian masyarakat mau dijadikan tempat wisata,” tutur pria 38 tahun itu. ***















