BANTENRAYA.COM – Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin menegaskan butuhnya kompetensi digital bagi ASN.
Hal itu, karena pada 2029 nanti, Kementerian Kementerian Komunikasi dan Digital manargetkan 90 persen pelayanan akan terdigitalisasi, sehingga seluruh ASN harus paham dan memiliki kompetensi digital.
Menurut Maman, pihaknya akan melakukan percepatan, sehingga seluruh ASN paham soal digitalisasi.
BACA JUGA: Ciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman, ASN Setwan DPRD Kota Serang Kompak Jumat Bersih
Maman menyampaikan, ada Rencana Strategis Nasional 2025–2029 yang menargetkan 90 persen layanan pemerintah telah terdigitalisasi pada 2029. Untuk itu, Pemkot Cilegon akan mendukung percepatan menuju ke sana.
“Kami merasa terhormat menjadi pilot project nasional pengukuran Indeks Kompetensi Digital Tahun 2025 bersama Kota Samarinda dan Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini akan menghasilkan data penting, bukan hanya secara nasional, tetapi juga bagi Pemerintah Kota Cilegon,” katanya, Jumat 14 November 2025.
Maman menyatakan, sekarang Pemkot Cilegon telah mengimplementasikan berbagai langkah percepatan melalui layanan berbasis citizen-centric, seperti platform Cilegon 2.0.
“Transformasi digital membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang mampu mengintegrasikan proses bisnis dan memberikan layanan publik berbasis data yang efektif,” ucapnya.
Sementara itu, Widyaiswara Ahli Utama Pusat Pengembangan Aparatur Komunikasi dan Digital Robinson Hasoloan Sinaga menyampaikan, Pemkot Cilegon menjadi percontohan, dimana tentunya kompetensi digital menjadi penting bagi ASN.
“Kami berterima kasih kepada Pemkot Cilegon yang menjadi pilot project tahun ini, maka kami menegaskan bahwa kompetensi digital kini menjadi fondasi transformasi tata kelola pemerintahan,” ungkapnya.
Robinson juga menjelaskan bahwa indeks ini disusun bersama Universitas Gadjah Mada dan mencakup lima domain: literasi digital, budaya kerja berbasis data, pelayanan publik digital, etika dan keamanan digital, serta kepemimpinan digital.
“Hari ini kita menguji instrumen sekaligus komitmen bersama dalam membangun ASN yang cakap digital, dan harapan kami forum ini menjadi ruang kolaborasi dan pembelajaran bersama agar pengembangan kompetensi digital dapat menjadi gerakan berkelanjutan di lingkungan ASN,” pungkasnya. ***

















