BANTENRAYA.COM – PT Peter Metal Teknologi (PMT) diduga menjadi sumber radioaktif Cessium-137 (Cs-137) yang yang terdeteksi di beberapa lokasi di Sekitar Modern Cikande.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Deputi Penagak Hukum Kementerian Lingkungan Hidup (Gakum KLH) Rizal Irawan saat diwawancarai wartawan terkait radioaktif, di halaman Swiss-Belinn Modern Cikande, Kamis 11 September 2025.
“Ada satu lagi perusahaan yang akan kita cek karena ternyata ada hubungannya dengan pencemaran radioaktif, perusahaan yang kami duga sebagai sumber kontaminasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, PT PMT merupakan salah satu perusahaan pelebur besi yang menjadi penyebab menyebarnya radioaktif radiasi Cs-137 di sekitar Modern Cikande.
“Setelah kita melakukan pengecekan di beberapa titik lahan kosong dan perusahaan mengarah ke satu perusahaan yaitu PT PMT. Perusahaan peleburan besi yang mengandung radioaktif,” katanya.
Rizal menuturkan, perusahaan pengolahan udang beku PT Bahari Makmur Sejati (BMS) menjadi korban akibat pencemaran radioaktif Cs-137 dari udara.
“Sedangkan BT BMS sendiri tanggal 20 Agustus sudah kita cek. Memang ditemukan adanya radiasi kontaminasi di blower maupun ventilator, tapi PT ini hanya korban,” jelasnya.
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan di September 2025
Ia mengungkapkan, temuan radiasi CS-137 pada udang beku milik PT BMS diduga tercemar saat produk melakukan proses packing.
“Jadi bukan dari dari tambak bahan baku udang dari tambak bersih. Ketika proses packing baru kemungkinan terkontaminasi itu pun masih di bawah standar,” paparnya.
PT PMT juga menjadi penyebab adanya radioaktif Cs-137 di tempat rongsok besi di Desa Sukatani, Kecamatan Cikande karena melakukan pembuangan limbah.
“Ternyata rongsokan itu buangan dari PMT. Jadi mereka hanya nampung saja dan itu hanya korban juga, ada bongkahan-bongkahan scrub dari PT PMT,” tuturnya. (***)
 
			














