BANTENRAYA.COM – Ratusan guru menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembayaran tunjangan tambahan (tuta) di Gedung Negara Provinsi Banten pada Kamis, 3 Juli 2025 lalu.
Sebelum aksi, para guru tersebut ternyata diduga mendapatkan Intimidasi dari pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten (Dindikbud Banten).
Adapun pejabat yang diduga melakukan Intimidasi tersebut adalah Plt Kepala Bidang SMA Adang Abdurrahman.
Baca Juga: Umrah Backpacker Makin Marak, BERSATHU Minta BPH RI Perkuat Pengawasan dan Tegakkan Aturan
Dugaan intimidasi ini ramai setelah percakapan di sebuah grup WhatsApp berisikan para honorer non ASN dan pejabat Dindikbud Banten tersebar luas.
Dalam tangkapan layar tersebut, sebuah nomor yang diduga merupakan nomor Plt Kepala Bidang SMA Adang Abdurrahman meminta data siapa saja guru non ASN atau honorer yang akan turun aksi.
Dia pun menyatakan akan “kasih paham” para guru non ASN yang mau turun aksi tersebut.
Baca Juga: Perluas Layanan Lewat 3 Cabang, AgenBRILink Ini Dukung Inklusi Keuangan di Sektor Pertanian
Tidak dijelaskan apa yang dimaksud dengan “kasih paham” tersebut namun diyakini sebagai sebuah ancaman bagi guru yang akan turun demo.
“Minta list yang besok mau demo non ASN SMA Negeri,” tulis Adang.
“Nanti saya kasih pemahaman,” lanjut Adang.
Baca Juga: Ayo Ramaikan! Alma Esbeye Tampil Malam Ini di Festival Al-Adzom 2025, Catat Waktunya
Sementara percakapan setelahnya, sejumlah guru menyatakan bahwa guru di sekolah mereka tidak ada yang turun ikut demonstrasi.
Hingga berita ini ditulis, Bantenraya.com masih berusaha menghubungi Adang untuk melakukan konfirmasi. ***