BANTENRAYA.COM – Usaha batu fosil di Desa Parigi, Kecamatan Cikande mengalami penurunan yang sangat signifika.
Kerajinan batu fosil yang sempat populer dan diekspor ke beberapa negara ini sudah mulai meredup lantaran sepi pembeli.
Perajin batu fosil Ipay Rifai mengatakan, karyawan yang bekerja membuat kerajinan dari batu fosil sudah beralih profesi menjadi petani.
“Karyawan saja sekarang sudah banyak libur dan sekarang meraka bertani. Dulu karyawan kita ada 18 orang sekarang hanya tinggal dua, itu pun karena meraka belum dapat kerjaan lain,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya, Sabtu 12 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, produk kerajinan yang terbuat dari batu fosil sudah jarang diminati sehingga penjualannya merosot tajam.
Baca Juga: Gampang! Begini Cara Membuat Tart Keju Blueberry dengan Bahan Seadanya
“Kondisinya saat ini memprihatinkan karena sudah tidak ada yang mau membeli kerajinan yang kita buat ini. Apalagi produk kita hanya diminati penghobi dan sekarang sudah tidak musim lagi,” katanya.
Ipay mengaku, mendirikan usaha kerajinan fosil ini sekitar 20 tahun yang lalu dan sempat melakukan penjualan hingga ke negara-negara Asia dan Eropa.
“Kita berdiri sudah sekitar 20 tahun dan tempat ini sempat terkanal karena kita juga dulu mengirim sampai ke luar negeri ke nagara eropa terutama Belgia, Austria,” ungkapnya.
Adapun berkurangnya produksi dan daya beli terjadi Pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan beberapa perajin fosil sempat bangkrut.
“Terakhir ngerasain untung saya itu di tahun 2019, terus setalah adanya Covid-19 produk kami mulai turun drastis. Bukan saya saja, perajin fosil yang lain juga merasakan hal yang sama,” jelasnya.
Baca Juga: Ada Ancamam Deflasi, Pemprov Sebut Semua Masih Terkendali di Banten
Ia mengungkapkan, untuk menaikkan produksi dan meningkatkan penjualan pihaknya juga sempat menjadikan lahan usaha miliknya untuk dijadikan desa wisata.
“Tempat ini juga sempat saya dorong untuk menjadi desa wisata, saya buat kolam renang, saya jual tiket Rp15 ribu sampai turun Rp10 ribu tetap pengunjung tidak ada,” tuturnya (***)
















