BANTENRAYA.COM – Ketua DPD PPP Kota Cilegon Sahruji geram dan menilai penyelenggara pelantikan DPRD Kota Cilegon tidak profesional.
Hal itu, terjadi usai nama salah salah satu anggota DPRD Kota Cilegon yang dilantik dari PPP yakni Saefudin disebut dari Partai Golkar.
Sahruji merasa jika Sekretariat DPRD Kota Cilegon tidak profesional karena salah sebut dan tidak meralat kesalahan tersebut.
Sebenarnya, protokol DPRD Kota Cilegon juga salah menyebutkan nama Ayatullah Khumaeni dari Golkar disebut perwakilan dari PAN terlebih dahulu. Namun, dalam kasus tersebut protokol meralatnya.
Tapi, saat Saefudin disebut Partai Golkar, protokol tidak meralat. Padahal Sahruji yang menyaksikan pelantikan sudah berteriak salah bukan dari Golkar melainkan dari PPP.
Baca Juga: Atlet Menembak Kabupaten Tangerang untuk PON XXI Aceh Sumut 2024 Dilepas oleh Pj Bupati
Saefudin sendiri merupakan wakil dari PPP Kota Cilegon yang terpilih dari Dapil IV Pulomerak-Grogol. Saat disebutkan urutan ke 38 partai Saefudin disebutkan dari Golkar.
“Ini Setwan bobrok. Padahal sudah ada gladi bersih kan. Ini jelas saya dirugikan. Tidak gampang untuk bisa duduk dan mendapatkan perwakilan di DPRD Kota Cilegon. Ini salah sebut dan saya sudah menegur meminta ralat tapi tidak dilakukan,” ujarnya Sahruji, Rabu 4 September 2024.
Sahruji yang merasa dirugikan sebagai Ketua DPD PPP Kota Cilegon mengaku akan melakukan tindakan upaya somasi dan menggugat Sekretariat DPRD Kota Cilegon.
“Kami akan lakukan upaya-upaya, salah satunya memberikan gugatan kepada Setwan yang bobrok ini,” jelasnya.
Sahruji mengaku, Setwan seharusnya menyiapkan acara dengan sangat baik karena merupakan pengambilan sumpah setiap lima tahun sekali. Jika ada kesalahan langsung ralat. Tapi yang dilakukan kepada PPP justru ada pembiaran.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Zakiyah-Najib Hibur Ribuan Warga Kabupaten Serang
“Ini benar-benar bobrok Setwan. Saya tidak terima. Inikan acara sakral dan 5 tahun sekali. Sudah ada gladi juga, kenapa masih salah dan saya protes tapi tidak diralat seperti yang sebelumnya,” pungkasnya. (***)