BANTENRAYA.COM – Kabupaten Pandeglang memiliki banyak cagar budaya yang merupakan peninggalan pemerintahan Hindia Belanda.
Diantaranya adalah Pendopo Kabupaten Pandeglang merupakan bangunan bersejarah, dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Selanjutnya, Gedung Balai Budaya Pandeglang dahulunya merupakan Bangunan Pendopo Kewedanaan Pandeglang yang diperkirakan dibangun pada tahun 1848.
Secara administrasi Gedung Balai Budaya Pandeglang berada di Jalan KH Abdul Halim, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: Cagar Budaya Bersejarah Batu Tongtrong di Pandeglang, Ternyata Ini Asal Mulanya
Bangunan Balai Budaya Pandeglang berdiri di atas batur setinggi 44 centimeter dari permukaan tanah serta terdapat dua buah anak tangga.
Ciri kolonial dari bangunan ini yaitu atap yang berbentuk limas dan memiliki selasar terbuka yang diberi atap tambahan pada bagian depan dan sisi timur laut, barat daya bangunan.
Pada selasar bagian depan saat ini ditopang oleh empat buah pilar dan terdapat pagar langkan dari besi setinggi 78 centimeter.
Bangunan Balai Budaya Pandeglang memiliki ukuran lebar 20 meter dan panjang 10 meter dengan luas bangunan sekitar 200 meter.
Baca Juga: Japan Open 2024, Indonesia Tampilkan Dua Pasangan Baru Sektor Ganda Putra
Bangunan Balai Budaya yang dahulunya merupakan bangunan Pendopo Kewedanaan Pandeglang merupakan bangunan kolonial yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1847, dan 1848.
Awal pembangunan bangunan ini dapat dikaitkan dengan adanya Regeerings-Reglement pada tahun 1854.
Dikutip dari berbagai sumber, Gedung Balai Budaya Kabupaten Pandeglang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Bangunan Balai Budaya merupakan saksi bisu perjalanan sejarah Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: Pengawasan Menu Makan Bergizi Gratis, Pemkot Tangerang Libatkan Guru dan Orang Tua
Selain itu, bangunan ini juga memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Saat ini bangunan Balai Budaya dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pandeglang.
Kini, halaman dan bangunan Balai Budaya Pandeglang sering digunakan untuk berbagai aktifitas seni dan budaya. Hampir ratusan acara seni dan budaya sering digelar.***