BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Helldy Agustian enggan berkomentar soal adanya surat Bank Banten yang dilayangkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) perihal Pemeritah Kota (Pemkot) Cilegon yang belum mengalihkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank Jawa Barat Banten (BJB).
Diketahui, Pemkot Cilegon sendiri menjadi salah satu daerah dari 4 kabupaten dan kota di Provinsi Banten yang tidak mengindahkan instruksi Kemendagri untuk pemindahan RKUD ke Bank Banten sampai batas waktu 30 April 2024 lalu.
Hal itu, membuat Bank Banten menyurati Kemendagri untuk memberikan semacam teguran agar Pemkot Cilegon mengalihkan RKUD ke Bank Banten bukan lagi Bank Jabar Banten.
Baca Juga: Minta Doa Restu Maju Pilgub Banten, Andra Soni Sowan ke Abuya, Ini Pesan Penting yang Diberikan
Sebab, Pemkot Cilegon tidak menjalankan surat Kemendagri nomor 900.1.13/1736/SJ perihal Penempatan RKUD pafa BPD Banten yang dikeluarkan pada 17 April 2024 lalu.
Helldy menyatakan, perihal adanya surat Bank Banten ke Kemendagri tersebut untuk langsung ditanyakan ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin.
“Langsung ke Sekda (Maman-red) yah,” jelasnya, Rabu 31 Juli 2024.
Baca Juga: Jabatan Kepala Bappedalitbang Kosong, Pejabat Senior Siap-siap Lobi
Helldy menegaskan, Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin yang sebelumnya sudah melakukan kajian soal Bank Banten dan Bank BJB tersebut saat adanya surat awal dari Kemendagri, sehingga soal Bank Banten sebaiknya ditanyakan langsung ke Maman.
“Langsung saja ke Sekda (Maman-red). Biar beliau menjawab,” jelasnya menekankan.
Selanjutnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin saat ditanyakan hal yang sama enggan menjawab.
“Jangan tanya soal itu yah. Saya enggak mau jawab,” ungkapnya.
Maman menegaskan jika soal RKUD Bank Banten itu hal yang sensitif.
“Sensitif itu mah. Jadi jangan tanya yang itu,” tegasnya tanpa merinci maksud ungkapan sensitif yang disampaikannya itu. ***