BANTENRAYA.COM – Sebanyak 500 guru Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD di Kabupaten Serang mengikuti kegiatan workshop untuk meningkatkan wawasan kurikulum merdeka.
Pada kegiatan ini, para guru diberi materi tentang wawasan sains, teknologi serta wawasan yang lain.
Ketua Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini atau Himpaudi Kabupaten Serang Yola Sri Rahayu mengatakan, kegiatan workshiop digelar dalam rangka menambah kapasitas dan wawasan para guru PAUD sebagai tenaga pendidik.
“Kita ingin memberikan mereka wawasan tentang science, technology, engineering, art, and math (STEAM),” ujarnya di gedung Poltekkes Kemenkes Banten, Sabtu 27 Juli 2024.
Baca Juga: Baru Berjalan Satu Tahun, Bank Sampah Anugerah di Waringinkurung Sudah Punya 100 Nasabah
Ia menjelaskan, dalam kegiatan workshop ini para guru PAUD melakukan berbagai praktek metode belajar STEAM supaya mereka yang sudah tua dapat memberikan pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.
“Narasumber kali ini langsung dari penulis buku STEAM yang diterbitkan oleh Erlangga,” katanya.
Yola mengungkapkan, saat ini guru PAUD didominasi orangtua karena anak-anak muda jarang yang mau menjadi guru PAUD lantaran penghasilan yang didapatkan masih relatif kecil.
“Kalau ada yang mau jadi guru PAUD sudah luar biasa, karena harapan ke depannya juga belum ada,” tuturnya.
Baca Juga: Tiga Peraih Emas di MTQ XXI Provinsi Banten Asal Kota Cilegon Dijanjikan Bonus Rp 30 Juta
Narasumber yang juga penulis buku STEAM Inti Farhati mengatakan, pelatihan tersebut untuk memberikan gambaran tentang capaian pembelajaran yang ada pada kurikulum merdeka.
“Pelatihan kali ini terkait dengan kurikulum merdeka, dengan menganalisis capaian pembelajaran mereka tahu untuk memulai kurikulum merdeka,” katanya.
Ia menjelaskan, saat ini masih banyak guru PAUD yang harus diberi pemahaman tentang kurikulum merdeka yang harus diajarkan kepada peserta didik.
“Yang belum paham kurikulum merdeka masih banyak, makanya bersyukur Himpaudi bisa menginisiasi kegiatan ini,” ungkapnya.
Baca Juga: KPU Kota Cilegon Ingatkan Anggota PPK dan PPS Soal Kode Etik
Inti menuturkan, kurikulum merdeka harus bisa diterapkan dalam kegiatan belajar di kelas untuk mengetahui bakat dan minat anak-anak.
“Kurikulum merdeka harus hadir dikelas untuk bagaimana mereka belajar sesuai dengan bakat dan minat anak-anak, itu yang paling penting,” paparnya.***