BANTENRAYA.COM – Realisasi uji coba angkutan umum massal Bus Trans Banten batal dilakukan.
Hal itu, dikarenakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten merancang proses uji coba tersebut untuk dilakukan melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bahwa, dalam rangka realisasi uji coba transportasi massal di Banten pihaknya masih menunggu adanya investor yang mau menyediaan Bus Trans Banten.
Menurutnya, hal itu masih berkaitan dengan penyediaan transportasi nasional yakni Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
“Saya melihatnya itu (Bus Trans Banten,-red) secara komprehensif ya, bahwa itu kan ada kaitan dengan sistem transportasi yang nasional (MRT LRT, red),” ujar Al Muktabar kepada wartawan, Minggu 7 Juli 2024.
“Kita sekarang kan mengkomunikasikan baik MRT, LRT untuk kembangan Balaraja. Lalu alur yang bisa dipersiapkan di tingkat kita (Provinsi Banten, red) apakah kota atau Kabupaten atau antar kabupaten dan kota. Nah ini (Transportasi massal, red) kita fomulakan betul itu dengan sebaik-baiknya. Sehingga, polanya kan yang paling ideal itu kan KPBU ya, kerjasama badan usaha atau kerjasama pemerintah dengan badan usaha,” tambahnya.
Baca Juga: 64 Kafilah Dibebani Target Emas di MTQ Banten, 4 Cabang Ini Jadi Andalan
Al Muktabar mengaku, untuk penyediaan dalam rangka realisasi Bus Trans Banten, Pemprov Banten butuh pihak yang benar-benar serius dalam penyediaan dan penyelenggaraanya.
“Dan kita harus punya partner yang kuat tentang itu (kerjasama penyediaan bus trans banten, red),” ucapnya
“Jadi saya mengharapkan untuk diperkuat betul penyelenggaranya. Kalau pemerintah daerah kan regulator. Nah, itu harus dengan partnership pada kelembagaan yang akan mengoperasikannya. Kayak di Jakarta umpamanya, kan punya lembaga Transjakarta. Nah kita harus secara komprehensif memperlihatkan atau menghitung itu semua,” sambungnya.
Baca Juga: Over Kapasitas, Puluhan Napi Rutan Kelas IIB Serang Dipindah
Dikatakan juga oleh Al Muktabar, untuk realisasi akses transportasi publik itu lebih baik dikelola oleh pihak swasta dan bukan dikelola oleh pihak pemerintah.
“Ya mungkin BUMD. Tapi bagusnya itu swasta ya, investor gitu, bagusnya. Itu yang sedang kita coba upayakan untuk tetap mendapatkan akses transportasi publik yang yang nyaman,” tegasnya.
“KPBU nanti konsepnya. Ya kan visibelity cash flow bisnisnya kan ada nanti. Bidang transportasi pada dasarnya kalau sudah rute itu (sudah ada rutenya, red), memang jumlah orang migrasi atau penduduk yang membutuhkan transportasi itu memadai itu pasti visibel itu,” tambahnya.
Baca Juga: Sengketa Lahan Kedai DJHA Berakhir Damai, Atmawijaya Tak Lakukan Kasasi
Saat ditanya terkait kapan akan bisa direalisasikan, Al Muktabar mengaku pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kesiapan fasilitas-fasilitas pendukung liannya.
“Nanti kita lihat, di cek secara teknis tahapan-tahapan yang sudah dipenuhi untuk mempersiapkan itu (Bus Trans Banten, -red) secara menyeluruh,” ujarnya.
“Makanya itu yang harus dihitung secara menyeluruh (fasilitasnya, -red). Kan ada infrastrukturnya, terus alur, rute kemudiannya fasilitas-fasilitas yang harus mendukungnya. Sehingga itu dihitung secara keseluruhan. Tapi yang paling visible yang kita sedang upayakan terus itu adalah perkembangan Balaraja MRT atau LRT. Arah transport ke depan kan akan begitu,” tandasnya.
Sementara itu, sebelumnya, beberapa masyarakat mempertanyakan keberlanjutan dari penyediaan kendaraan umum massal yang dikenal dengan Bus Trans Banten.
Dimana transportasi massal tersebut sebelumnya digadang-gadang akan direalisasikan pada Juni 2024 lalu. Namun, hal itu hingga saat ini belum terwujud.
Salah seorang warga cengkok, Kota Serang, Arya Hadi Kusuma mengatakan, usulan untuk mengadakan transportasi masal yang digadang-gadang diujicoba oleh Pemprov Banten pada Juni 2024 sudah sangat dinantikan.
Baca Juga: Dampak Cuaca Ekstrim, Harga Ikan Laut di Pandeglang Malah Anjlok
Pasalnya, transportasi seperti itu akan memberikan efek positif bagi masyarakat luas terutama kalangan pekerja dan mahasiswa yang hendak berangkat menuju kampusnya.
“Ya dibilang kecewa sih kecewa karena memang Trans Banten sepertinya cukup membantu dibidang transportasi. Khususnya daerah Serang,” kata Hadi.
“Dan harapannya, untuk Trans Banten ini agar bisa cepat terealisasikan,” harapnya.
Baca Juga: Gerindra Kukuhkan Tim Pemenangan Andra-Dimyati, Rifky Hermiansyah Nahkodai Tim Pandeglang
Kemudian, Salah satu Mahasiswa Universitas Tirtayasa (Untirta), Febri menjelaskan, seharusnya Pemprov Banten bisa mengkaji lebih dalam terkait dengan rencana ujicoba kendaraan umum masal tersebut. Sebab, hal tersebut menjadi program yang dinantikan kehadirannya.
“Kalo emang sudah direncanakan Juni ini (Bus trans Banten, -red) uji coba, harusnya dari akhir Mei sudah ada lah persiapannya. Biar benar terlaksana uji coba di bulan Juni,” ungkapnya.
“Sebagai mahasiswa yang menggunakan transportasi umum, harapannya besar ya dengan adanya rencana Bus Trans Banten. Agar memudahkan ke kampus, tapi kalau nyatanya nggak sesuai rencana, lebih baik dibenahi kembali rencananya, agar terlaksana dengan semestinya. Jangan banyak janji kalau ternyata nggak bisa sesuai yang dijanjikan,” tegasnya.
Selain itu, menurutnya, saat ini Pemprov Banten telah membangun banyak Halte baru di sepanjang jalan Syech Nawawi dan beberapa di ruas jalan lainnya. Dengan adanya program Bus Trans Banten, setidaknya keberadaan Halte tersebut bisa lebih bermanfaat.
“Adanya halte-halte ini bagus. Tapi alangkah baiknya juga diimbangi dengan hadir busnya juga. Maksudnya tuh jangan terlalu lama, khawatir jadi bangunan (halte, red) yang tidak berfungsi nantinya. Malah kalo makin lama, yang ada haltenya rusak dulu,” ucapnya.***
















