BANTENRAYA.COM – Nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Wadas, Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara mengeluhkan proyek reklamasi di sekitar pesisir laut Bojonegara.
Pasalnya, proyek reklamasi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan di wilayah tersebut menyebabkan pendapatan mereka turun drastis.
Koordinator TPI Wadas Saiful Munif mengatakan, saat ini tengah gencar proyek reklamasi sehingga nelayan kesulitan medapatkan tangkapan ikan.
Baca Juga: Penyerapan Pupuk Minim, Pemprov Diminta Terjunkan Satgas
“Dari pertengahan bulan Juni kemarin pendapatan ikan mengalami penurunan hingga 2 ton karena gencarnya proyek reklamasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi TPI, Kamis 4 Juli 2024.
Selain pendapatan yang turun drasti, Munif menuturkan, nelayan juga mengeluhkan harga jual ikan yang sangat murah.
“Di sini ada tiga jenis ikan lokal yang kita tangkap yakni teri nasi, teri katak, dan dan ikan lain yang tak sengaja ditangkap. Untuk harga jualnya Rp22.000 per kilogram, padahal di pasaran bisa Rp60.000 per kilogram,” katanya.
Baca Juga: Dinilai Berdampak pada Karir ASN, Kekosongan 12 Jabatan Eselon II di Pemprov Banten Menuai Kritik
Ia memastikan, ikan hasil tangkapan yang dijula di TPI kualitasnya cukup bagus dan kualitas ekspor namun tata kelola hilirisasi perikanan belum berjalan.
“Kita banyak alat yang enggak punya. Kita terus mengupayakan untuk pengadaan alat tangkapnya dengan mengajukan ke pemerintah kabupaten. Jumlah kapal nelayan ada 132 dan setia perahu dioperasikan 10 sampai 13 orang,” tuturnya.
Disoal terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), Munif mengungkapkan, saat ini pemasok BBM subsidi jenis solar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bojonegara.
Baca Juga: Alhamdulillah, Perolehan Medali Atlet Lebak Di Peparpeda Melampaui Target
“Untuk solar masih terkoordinir dengan baik, kita pakai surat rekomendasi dari pertamina yang disetujui pemerintah. Jadi penyemapiannya tepat sasaran,” katanya.
Namun para nelayan, lanjuta Munif, berharap ada pihak yang bisa memberikan subsidi solar yang dikhususkan untuk para nelayan sehingga bisa menekan biaya operasional.
“Harapannya ada dari pihak pemerintah ataupun swasta yang bekerja sama dengan Pertamina untuk distibusi BBM langsung ke nelayan,” tuturnya.***