BANTENRAYA.COM – Seiring panasnya bursa wakil atau pendamping Helldy Agustian di Pilkada Kota Cilegon.
Kini, muncul opsi kalangan birokrasi yang menjadi pilihan selain nama Alawi Mahmud dan Isro Miraj.
Hal itu, karena birokrasi nantinya akan memudahkan kepemimpinan Helldy yang minim konflik kepentingan politik.
Baca Juga: Berantas Judi Online, Pemkot Serang Edarkan Larangan ASN Judi Online
Pengamat Politik The Sultan Center Edi M Abduh menyampaikan, soal pasangan birokrasi sebenarnya hal tersebut sudah pernah ada di Kota Cilegon. Secara kondisi tidak ada konflik kepentingan yang terjadi dan pemerintahan relatif stabil.
“Sudah ada contohnya misalnya Pak Iman dan Edi Ariadi tidak ada konflik dan stabil. Begitu juga di Provinsi dulu Bu Atut dan Pak Masduki. Berbeda dengan sama-sama dari politik akan kentara konfliknya. Tidak usah jauh-jauh yang sekarang saja juga begitu (Helldy dan Sanuji-red),” jelasnya, Rabu 4 Juli 2024.
Namun, papar Edi, tinggal nantinya dilihat, karena jangan sampai Pak Helldy menggendong dalam istilah politik berat saat perjalanan pemenangan.
Baca Juga: Birokrat Jadi Opsi Pendamping Helldy, Berpotensi Salip Alawi atau Isro?
“Pintar dan mengerti pemerintahan saja tentu tidak cukup. Karena ada biaya politik yang harus juga disiapkan. Jadi jangan sampai malah itu menjadi beban karena berat, dalam istilah politik itu menggendong,” ujarnya.
Sebenarnya, tegas Edi, butuh komitmen yang jelas meski dengan partai politik atau politisi. Tinggal bagaimana perannya dibagi.
“Sekali lagi memang jika dengan politisi itu ada konsekuensi pecah kongsi, tinggal komitmennya bisa dibagi,” ujarnya.
Baca Juga: Kelompok III PPAk Angkatan 32 Unsoed Gelar Pengabdian
Adanya opsi wakil dari birokrasi dibenarkan salah satu pengurus DPC Gerindra Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya.
Birokrat menjadi opsi pendamping Helldy jika nanti hasil elektabilitas tinggi.
“Alawi dan Isro itu masih dinamis (belum pasti menjadi pilihan-red), Itu jadi opsi (dipilihnya birokrasi jadi pendamping-red) jika elektabilitas (Helldy-ed) sudah pada titik maksimal. Mencari titik angka elektabilitas yang paling aman,” katanya.
Baca Juga: KKM Fair Unsera Dorong Katalistator Pembangunan Desa
Saat ditanyakan soal koalisi PAN dan posisi Alawi yang akan menjadi pendamping, ia mengungkapkan, PAN sudah memberikan sinyal siap untuk berkoalisi asalkan menjadi wakil. Namun, untuk spesifik menyebut Alawi tidak disampaikan.
“Dengan PAN deal berkoalisi. Namun, dengan syarat minta wakil. Betul (belum tentu Alawi-red) masih dinamiskan,” ujarnya.
Selain Alawi sendiri, tegasnya, ada nama Isro Miraj yang masuk dalam diskusi dan penggodokan pendamping.
Baca Juga: Ketua Umum PB Matla’ul Anwar Beberkan Kunci Sukes Kelola Madrasah di YPI Nurul Falah Talok
“Yah Alawi dan Isro (berkembang dalam diskusi internal-red). Tapi sekali lagi ada opsi lain yang masih dihitung,” ucapnya.
Terpenting, lanjutnya, Helldy dipastikan bisa mencalonkan diri karena sudah mendapatkan restu dari PKB yang menggenapkan 8 kursi sebagai syarat minimal mencalonkan diri. Artinya, soal wakil sendiri butuh hitungan yang sangat matang, sehingga menunggu survei yang selanjutnya.
“Sudah bisa berlayar. Soal wakil jangan sampai malah bunuh diri. Butuh kematangan,” lanjutnya. ***















