BANTENRAYA.COM – Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah atau SIPLah dari Kemendikbudristek RI untuk berbelanja penyedia barang dan jasa yang tergabung dalam mitra pengelola pasar daring Siplah.
Sejak diterapkan pada tahun 2022, pengusaha alat permainan edukatif atau APE mengaku mengalami penurunan pendapatan, karena skema pembelanjaan yang dibatasi.
Salah pengusaha APE di Kota Serang, Owner Hanimo Mohammad Yudha Risqi mengatakan, kebijakan tersebut hanya menyediakan satu akun pembelian atas nama kepala sekolah, termasuk pembatasan pembelian.
“Jadi agak rumit, dan berdampak terhadap usaha kita si sistem pembelanjaan pemerintah itu, kalau dulu sekolah dapat uang belanja sendiri namun sekarang sudah online,” papar Yudha kepada Bantenraya.com di Jalan Ki Ajurum Nomor 5B, Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin 3 Mei 2024.
Hanimo sendiri, merupakan perusahana yang memproduksi alat peraga mainam untuk sekolah tingkat TK sederajat. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1992.
“Penjualan kita sedang turun, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, sebab kegiatan belajar juga saat itu tidak dibolehkan,” ujarnya.
Produk yang diproduksi oleh Hanimo di antaranya, puzzle, ayunan, lego, meja, papan tulis, cetakan lilin dan masih ada 300 jenis item produk lainnya yang dibuat dengan bahan dasar kayu dan besi.
“Sekarang sudah bisa recovery pendapatan hingga 30 persen, yang sebelumnya anjlok saat pandemi hingga 50 persen,” jelas Yudha.
Baca Juga: Viral! Seorang Ibu Melakukan Pelecehan Kepada Anak Kandungnya Sendiri yang Berusia 2 Tahun
Ia bilang bahwa penjualan APE ini terbilang sebagai usaha musiman dimana hanya saat momen tahun ajaran baru saja produksi penjulan mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
“Kalau untuk kuantitas di mainan outdoor itu bisa sampai 20 unit, untuk perlengkapan indor 50 unit dan mainam kecil lebih dari 100 unit,” katanya.
Selain itu, persaingan bisnis mainan edukatif juga mulai terasa dengan masuknya mainan berbahan dasar plastik yang diproduksi dari China.
“Meski demikian, saya melihat prospek ini masih cukup bagus selama pendidikan semakin baik dan banyak anak sekolah. Ditambah sekolah juga diwajibkan memiliki APE ini,” tutur Yudha.
Baca Juga: Menelisik Sejarah Gunung Pulosari yang Berpotensi Meletus Sewaktu-waktu
Sebagai informasi, Hanimo memiliki tiga cabang penjualan diantaranya di Kota Serang, Depok, dan Bogor. Serta sudah melakukan pengiriman barang ke seluruh Indonesia.
“Kami juga turut menggenjot penjualan melalui kanal digital dan media sosial didukung oleh layanan ekspedisi yang terjangkau,” kata Yudha.***