BANTEN RAYA.COM- Per Januari-April 2024, sebanyak 3.623 warga Lebak terjangkit penyakit diabetes didominasi umur produktif dan orang tua. Dari keseluruhan kasus diabetes belum ada laporan warga yang meninggal dunia.
Plt Kepala Dinkes Lebak, Budhi mengatakan, jumlah kasus Hiperglikemia tahun 2022 adalah 14.839, menurun di tahun 2023 sebanyak 13.226.
“Januari sampai April 2024 adalah 3.623, Alhamdulilahnya, tahun 2024 kasus Diabetes baru pada anak nihil,” kata dia kepada Bantenraya.com, Minggu 26 Mei 2024.
Ia menjelaskan,  diabetes tipe 1 disebabkan oleh pankreas yang memecah sel-sel untuk produksi hormon insulin. Sehingga, insulin tidak dapat diproduksi, dan membutuhkan asupan dari luar seperti suntik insulin.
“Diabetes tipe 1 tidak bisa dicegah Artinya, sistem kekebalan tubuh sendiri yang biasanya melawan bakteri dan virus berbahaya, secara keliru menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas yang disebut sel beta,” jelas Budhi.
Baca Juga: Penderita Diabetes Melitus Tahun 2024 di Kota Serang Melonjak Imbas Pola Hidup
Lebih lanjut, sedangkan, diabetes tipe 2 adalah penyakit yang membuat kadar gula darah meningkat akibat kelainan pada kemampuan tubuh untuk menggunakan hormon insulin. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling sering terjadi.
“Insulin adalah hormon yang membantu gula darah (glukosa) masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Hormon ini diproduksi oleh pankreas ketika seseorang makan,” terangnya.
“Pada diabetes tipe 2, tingginya kadar gula darah terjadi akibat resistensi insulin, yaitu kondisi sel ketika tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik,” sambungannya.
Budhi menuturkan, di seluruh dunia, diperkirakan 1 dari tiap 11 orang dewasa terkena diabetes. Dari jumlah tersebut, 90 persen di antaranya menderita diabetes tipe 2.
“Selain orang dewasa, diabetes tipe 2 juga bisa diderita anak-anak dan remaja, namun beruntungnya di Lebak diabetes sering terjadi kepada dewasa dan remaja,” ungkapnya.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang Akhirnya Minta Maaf Ke Warga Terkait Pelayanan
Budhi membeberkan, penyakit diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan normal.
“Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena diabetes tipe 2 yakni, faktor genetik atau keturunan berat badan berlebih atau obesitas, sering mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dan karbohidrat simpleks, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ditambahkan Budhi, pengobatan dan Pencegahan diabetes tipe 2 yakni meliputi penerapan pola hidup dan pola makan sehat, serta pemberian obat atau insulin.
“Sambil tetap menjalani pengobatan, pasien perlu menjalani tes gula darah dan pemeriksaan kesehatan rutin,” pungkasnya. (***)
 
			














