BANTENRAYA.COM – Pasca video pengantin pingsan karena dekorasi pernikahan tak sesuai harapan viral di media sosial, owner Nafa Wedding mendapatkan teror dari netizen.
Menanggapi hal itu, Kuasa hukum Nafa Wedding Carlos Silalahi mengatakan jika pihaknya akan melakukan somasi terbuka terhadap akun-akun yang melakukan teror berupa perundungan, fitnah, dan penyebaran informasi tidak akurat.
“Klien kami menerima lebih dari 2.000 teror dalam berbagai bentuk, termasuk ancaman pembakaran galeri. Ini sudah sangat meresahkan dan berdampak pada kondisi psikologis beliau,” katanya saat mendampingi Elfaumi Farkhah.
Baca Juga: Didukung BRI, Casa Grata Buktikan Camilan UMKM Bisa Tembus Pasar Internasional
Carlos mengungkapkan saat ini pihaknya tengah menelusuri pelaku penyebaran fitnah dan teror untuk mempertimbangkan langkah hukum lebih lanjut.
“Kami mensomasi seluruh akun yang melakukan fitnah dan teror agar menghentikan tindakan mereka. Jika tidak, kami akan mengambil jalur hukum,” ungkapnya.
Sementara itu, owner Nafa Wedding Elfaumi Farkhah mengaku saat ini dirinya keluarganya mengalami tekanan psikologis setelah mendapat banyak teror dari ribuan akun anonim baik melalui WhatsApp, Instagram, TikTok, hingga email.
Baca Juga: Ikuti Cek Kesehatan Gratis Dapat Deteksi Penyakit Lebih Dini
“Saya diserang dan diteror di mana-mana. Bahkan ada yang mengancam akan membakar galeri,” katanya seraya mengkhawatirkan kandungannya.
Diketahui sebelumnya, Nafa Wedding dipercaya oleh Wiwin Wulandari untuk menangani paket makeup, tenda, pelaminan, MC, hiburan, dan lain-lain senilai Rp31.500.000, mengalami sejumlah kendala teknis yang mengganggu kelancaran persiapan hari H.
Meski telah mempersipakan secara matang acara tersebut, dimulai sejak 12 Juni malam dengan pemasangan rangka tenda, dilanjutkan pemasangan kain tenda pada 13 Juni malam, dan proses finishing pada 14 Juni.
Baca Juga: Peringati Tahun Baru Islam 2025, Andra Soni Ajak Pegawai Pemprov Banten Introspeksi
Namun masalah muncul pada 14 Juni malam sekitar pukul 23.30, saat mobil pengangkut peralatan dekorasi mogok di kawasan Serang Barat.
Karena mobil tidak bisa diperbaiki langsung dan harus turun mesin, Owner Nafa Wedding harus bolak-balik mengurus derek mobil, koordinasi tim dekorasi, hingga memastikan proses pemasangan pelaminan tetap berjalan.
Sekitar pukul 04.00 dini hari, ia dan suami menuju lokasi dekorasi lain di kawasan BCP untuk menyelesaikan hiasan bunga.
Baca Juga: Tingkatkan Pengajar yang Solid, SDIT Ibadurrahman Ciruas Gandeng Rumah Prestasi
Namun tiba-tiba mendapatkan kabar jika dekor tidak sesuai, kursi pengantin, dan tamu belum ada. Kursi datang sekitar, namun dalam kondisi kotor.
Owner Nafa Wedding mengakui ada kelalaian dalam pengawasan tim, terlebih saat itu dirinya sedang dalam proses rias pengantin di lokasi berbeda.
Selama ini dirinya tidak pernah menerima lebih dari dua proyek dalam satu hari dan telah membatasi jadwal kerja karena sedang hamil besar.
Baca Juga: Canangkan Bojonegara Bebas DBD, Kader Jumatik Diharapkan Terampil Deteksi Nyamuk DBD
Menanggapi keluhan keluarga pengantin, Nafa Wedding telah menawarkan perbaikan dekorasi dan penggantian kursi pelaminan. Namun, kedatangan timnya ke lokasi justru ditolak panitia dan kliennya.
Bahkan setelah musyawarah, pihak keluarga memutuskan untuk tidak memviralkan kejadian tersebut, dengan syarat Wiwin membuat video permintaan maaf dan melakukan refund sebesar Rp15 juta.
Setelah permintaan maaf dan pengembalian uang tersebut, persoalan dianggap selesai. ***