BANTEN RAYA.COM – Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak mulai dioperasikan pasca insiden KMP Port Link III yang menabrak Moveable Bridge (MB). Namun, pengoprasian kapal hanya bisa untuk kapal muatan kecil saja termasuk juga kendaraan yang bongkar muat.
Pantauan Banten Raya, kondisi bongkar muat kapal di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak berjalan dengan lambat meski menggunakan dua jalur bongkar muat pejalan kaki dan kendaraan.
Jalur bongkar muat pertama yakni dengan jembatan darurat atau ramd door pada bagian belakang kapal. Dengan kondisi dan posisi yang tidak standar membuat sejumlah kendaraan kesulitan saat melintasi. Terlebih lagi kondisi cuaca buruk pada akhirnya membuat proses bongkar muat kendaraan dalam kapal menjadi sangat lama dan terhambat.
Berikutnya jalur kedua yakni, jalur yang biasanya untuk kendaraan masuk tepatnya jembatan bawah juga sekarang digunakan bersamaan dengan pejalan kaki. Hal itu membuat pejalan kaki yang seharusnya menggunakan jembatan atas terpaksa turun ke bawah dan harus berhati-hati karena naik ke kapal bersamaan dengan kendaraan roda empat.
Kapolsek Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Merak IPTU Ignatius Andrean menjelaskan, setelah dilakukan uji coba pada Senin (17/3) usai kejadian, pada Selasa (18/3) kemarin dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak sudah difungsikan meski hanya dengan kapal kecil.
Baca Juga: Krakatau Steel Donasikan Bantuan Hingga Rp2,2 Miliar pada Momen Ramadan 2025
“Kendaraan yang bisa masuk itu golongan V kebawah, yakni mobil kecil, colt diesel maksimal,” jelasnya, Selasa (18/3).
Ignatius menyampaikan, dalam pengoprasian juga dilakukan secara bersama-sama semua pihak. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi kendala di lapangan, serta jika ada kondisi-kondisi tertentu bisa menjadi pijakan ASDp mengambil kebijakan.
“Tidak ada kendala hanya saja waktu lebih lama karena gelombang sedikit naik dibandingkan saat uji coba kemarin. Semuanya sudah hadir memasukan agar bongkar muat baik dan lancar. Jika ada kendala akan dibantu semuanya oleh petugas. Itu akan tetap dilakukan report dalam membuat keputusan. Memang agak sedikit butuh waktu yang lebih lama,” ujarnya.
Salah satu pengguna jasa Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak Hendra mengaku, kondisi darurat tentu membuat khawatir dirinya. Bahkan, hal itu bisa membuat kendaraan rusak.
“Saya melihat tadi bagian belakang colt diesel menyangkut di ramd door. Beberapa bagian lampu dan lainnya rusak. Itu saja yang kami khawatirkan,” jelasnya.
Di sisi lain, jelas Hendra, kondisi Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak yang sekarang cuacanya buruk membuat proses semakin terhambat.
Baca Juga: Tinggal Klik! 15 Link Twibbon Malam Lailatul Qodar, Meriahkan dan Bagikan di Medsos
“Biasanya memang kapal-kapal besar karena di sini (dermaga eksekutif-red) itu kapal besar,” ucapnya.
Sementara itu, Iroh salah satu pengguna layanan pejalan kaki di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak mengaku, harus turun ke bawah menggunakan jembatan yang biasanya untuk masuk mobil kecil. Sebab, jembatan Lorong untuk pejalan kaki di atas tidak bisa dipakai.
“Yah jalan di jembatan untuk kendaraan. Tentu saja ini sangat berbahaya dan harus menanjak,” pungkasnya. (***)