BANTENRAYA.COM – Pulau Pamujan di Desa Domas, Kecamatan Pontang memiliki potensi untuk dapat menarik kunjungan wisatawan karena wisata lautnya yang bagus.
Namun Pulau Pamujan masih sulit untuk dikembangkan karena masih terkendala akses yang belum memadai.
Kepala Desa Domas Ukon Hidayat Mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap Pulau Pamujan yang diharapkan bisa menjadi wisata di desanya.
“Keinginan saya pulau itu bisa dimanfaatkan untuk jadi wisata karena potensinya cukup bagus, lautnya masih alami, terumbu karangnya juga masih bagus, cocok untuk snorkling, dan buat mancing gurita juga bisa,” ujarnya, Senin 21 Oktober 2024.
Ia menjelaskan, pada tahun 2014 Pulau Pamujan Besar sempat menjadi wisata alam yang dikembangkan oleh empat orang warga Desa Domas namun tidak berkembang.
“Pulau ini sudah ditinjau oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) dan akan diajukan ke kementrian untuk menjadi wisata,” katanya.
Ukon menuturkan, untuk mengembangkan Pulau Pamujan pihaknya harus memastikan ketersediaan akes yang memadai untuk para wisatawan.
“Hambatannya di akses, misalnya di muaranya saat ini sangat dangkal jadi untuk perahu ukuran besar belum bisa sandar. Sekarang juga masih ada sisa-sisa saung tapi belum optimal pengelolaannya,” paparnya.
Terpisah, Kepala Bidang Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang Dito Candra Wirastyo mengatakan, Pulau Pamujan Besar masuk ke dalam data base daya tarik wisata Kabupaten Serang.
“Pamujan Besar ini juga masuk didalam satu bagian wilayah kawasan pariwisata yang ada di dalam Peraturan Daerah (Perda). Ke depan akan kita coba integrasikan supaya paket wisata ini menjadi satu-kesatuan dengan wisata kulinernya yaitu Bontot,” ujarnya.
Baca Juga: Untirta Gelar Seminar Internasional, Tentang Pengembangan Karakter dan Pembangunan Berkelanjutan
Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan tata kelola mulai dari kebersihan pulau, sarana prasarana dan ketersediaan air bersih.
“Kita harus melihat dari desa yang ada mulai Pokdarwis, pembuat bontot, dan pemilik tambak-tambak ikan harus saling menunjang,” katanya. (***)