BANTENRAYA.COM – Sebanyak 500 kios Kawasan Penunjang Wisata (KPW), yang berlokasi di dalam Terminal area Banten Lama terlihat terbengkalai dan tidak terurus dengan baik.
Tempat yang tadinya diharapkan menjadi pusat keramaian dan sentra bagi para pedagang di lokasi wisata Banten Lama, terlihat dipenuhi oleh tanaman liar yang merambat ke seluruh bangunan kios.
Bahkan, area tersebut juga dipenuhi dengan sampah yang berserakan, menimbulkan bau tidak sedap, terlihat seperti tempat uji nyali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bantenraya.com, pembangunan kios KPW Banten Lama tersebut, menelan biaya sebesar Rp34 miliar. Dana tersebut bersumber dari APBD Kota Serang sebesar Rp14 miliar dan APBD Provinsi Banten sebesar Rp20 miliar pada 2019.
Salah seorang pedagang di Banten Lama Rudi mengatakan, langkah positif dari pemerintah tersebut dinilai meleset dari perkiraan awal relokasi para pedagang, yang berjualan di sekitar kawasan Banten Lama.
Baca Juga: Kronologi OPM Tembak Mati Sopir Angkot Hingga Bakar Mobil di Paniai Papua Tengah
“Tidak ada yang salah dengan pembangunan ini, hanya saja lokasinya tidak dilewati oleh para pengunjung yang datang ke Banten Lama, jadi tempatnya sepi dan pedagang tidak ada yang mau jualan di tempat tersebut,” papar Rudi kepada Bantenraya.com, di Jalan Masjid Agung Banten Nomor 12, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Rabu 12 Juni 2024.
Ruko berukuran 3×2 meter tersebut juga terpantau sudah mengalami kerusakan cukup berat pada gedung bangunan, seperti cat dinding yang terkelupas, plafon bangunan jebol, hingga roling dor yang tidak terpakai dan karatan.
Rudi melanjutkan, sebelumnya para pedagang sudah diarahkan untuk menempati lokasi tersebut, dan sudah mendapatkan kunci di masing-masing kios. Namun sejak dibangun, kios tersebut tidak pernah digunakan sama sekali oleh pedagang.
“Yang ada sekarang malah pedagang pindah ke are Banten Lama, karena yang kita inginkan itu keramaian saja bukanya sepi seperti ini, secara naluriah pasti pedagang seperti itu,” jelas Rudi.
Pedagang lainnya yang enggan disebut menambahkan, fungsi terminal sebagai tempat transit para pengunjung juga tidak beroperasi dengan baik.
“Karena ada jalan baru jadi mobil bus tidak lagi lewat sini, dalam waktu dekat juga kami dan pedagang lain di sekitar terminal berencana untuk pindah lapak ke tempat yang lebih ramai,” kata ujarnya.(***)