BANTENRAYA.COM– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan segera melakukan uji coba operasional transportasi massal yakni Bus Rapid Trans atau BRT Trans Banten.
Uji coba operasional tersebut rencananya akan dilangsungkan pada bulan Juni 2024 mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, Tri Nurtopo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala persiapan yang menunjang jalannya proses uji coba bus Trans Banten yang digadang-gadang dapat membantu mobilisasi masyarakat tersebut.
Baca Juga: Mantap Bersaing, Airin Rachmi Diany dan Arief R Wismansyah Siap Adu Gagasan di Pilgub Banten
“Akan kami rapatkan dulu teknis uji coba BRT-nya,yang jelas kami akan memulai uji coba pada Juni atau Juli hingga akhir tahun ini,” kata Tri kepada Banten Raya, Minggu 12 Mei 2024.
Tri mengungkapkan, dalam proses uji coba tersebut, pihaknya akan mengoperasikan dua armada bus yang difokuskan pada koridor trayek yang telah ditentukan.
“Rencana rute di koridor I, mulai dari Halte Jalan Jenderal Sudirman, Kota Serang, kemudian ke Mall of Serang, lalu berjalan hingga ke Terminal Pakupatan. Terus lanjut melalui Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, dan pemberhentian akhir di Kampus Untirta Sidangsari,” ungkapnya.
Baca Juga: Canon Luncurkan Printer Imageprograf PRO Series, Hasil Cetak Foto Berkualitas Tinggi dan Tahan Lama
“Dan nanti bus akan berhenti di setiap halte-halte yang sudah kita bangun sebelumnya, seperti di depan Kampus Unbaja, Kantor Gubernur, kampus UIN SMH Banten,” sambungnya.
Tri mengatakan, pemilihan rute uji coba tersebut dikarenakan belum adanya trayek angkutan umum di koridor jalan tersebut.
Sehingga, menurutnya dipilihnya rute tersebut juga untuk menyasar para pegawai dan mahasiswa untuk beralih ke angkutan umum.
Baca Juga: Sebabkan Kebocoran PAD, Wakil Ketua DPRD Kota Serang Roni Alfanto: Karcis Ilegal Harus Diberantas
“Karena belum ada trayek ke situ kan. Ada juga tapi hanya sedikit dan tertentu. Jadi kita lakukan di rute itu karena menyasar para pegawai dan mahasiswa untuk beralih ke angkutan umum dari kendaraan pribadi,” jelasnya.
Tri juga menuturkan, kedua bus yang akan diopersikan nantinya bekapasitas 35 penumpang. Ia juga mengatakan, selama proses uji coba berlangsung para penumpang tidak akan dipungut biaya alias gratis.
“Untuk armadanya itu pake dua unit punya kita itu yang di kantor, bisa muat 35 orang. 20 kursi, 15 lagi berdiri,” tuturnya.
Baca Juga: Saling Lempar Pujian, Ria-Agis Bakal Dikawinkan di Pilkada Kota Serang 2024
“Dan ya ini gratis, tidak dipungut biaya,” imbuhnya.
Saat ditanya terkait jam operasional, Tri mengaku pihaknya belum dapat menentukannya, karena masih perlu dimatangkan terlebih dahulu.
Menurutnya, terdapat dua opsi jam operasional bus Trans Banten tersebut, baik dilakukan secara seharian penuh, atau hanya di jam-jam tertentu baik pagi ataupun sore pada jam sibuk.
Baca Juga: Bakal Bongkar Bangunan Liar, Satpol PP Kota Cilegon Beri Peringatan untuk Pedagang JLS
“Untuk itu (jam operasional-red) kita perlu matangkan dulu. Bulan ini akan kita rapatkan dulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tri juga mengungkapkan, terkait keperluan anggaran yang dipersiapkan untuk proses uji tersebut, ia mengklaim pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1 Milliar.
Alokasi dana tersebut, kata dia, nantinya akan digunakan untuk keperluan membeli BBM, membayar honor supir, dan pemiliharaan bus.
Baca Juga: Tinggal Klik! Link Live Streaming Race MotoGP Prancis 2024, Malam ini Langsung di Sirkuit Le Mans
“Sembari berjalan, uji coba ini juga akan kita jadikan bahan evaluasi Pemprov Banten, sebelum
pengoperasionalan BRT secara resmi yang dimulai pada tahun 2025 mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Juhaeni M Rois mengatakan, dirinya mendukung langkah Pemprov Banten dalam uji coba Trans Banten tersebut, selama hal tersebut tidak merugikan masyarakat.
Baca Juga: Kesal Tak Kunjung Diperbaiki Pemkot Serang, Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Sampan Jaya
“Bagus, saya mendukung setiap upaya peningkatan pelayanan yang berdampak terhadap masyarakat. Mungkin juga bisa untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, berdampak juga pada jumlah polusi. Kami mendukung,” kata Juhaeni.
Juhaeni juga mengatakan, selama masa uji coba nanti, pihaknya juga akan turut mengevaluasi hasil uji coba transportasi massal tersebut.
“Dan nanti kita juga akan mengevaluasi hasilnya atas masukan dari masyarakat,” pungkasnya.***