BANTENRAYA.COM – Sejumlah pemudik kereta api tujuan Stasiun Merak yang diturunkan di Stasiun Cilegon mengaku kerepotan.
Pasalnya, para pemudik kereta api tersebut harus turun di Stasuin Cilegon dan dioper ke angkot untuk ke Pelabuhan Merak.
Proses diopernya penumpang kereta api tujuan Merak hanya sampai Stasiun Cilegon merupakan tahun kedua, setelah pada arus mudik Lebaran tahun lalu juga dilakukan kebijakan tersebut.
Di mana, para pemudik nantinya akan disiapkan angkot menuju Pelabuhan Merak secara gratis.
Baca Juga: Butuh Bantuan, Rafli Fikar Oktadi Warga Kota Serang yang Menderita Lumpuh Sejak Kecil
Salah satu Pemudik asal Cikarang Herman mengaku kerepotan untuk naik dan turun angkot karena membawa barang dan keluarga.
“Yah memang repot. Tapi mau bagaimana lagi. Soalnya ini tahun kedua kami mudik dan turun di Stasiun Cilegon yang sebelumnya turun di Stasiun Merak,” katanya, Rabu 3 April 2024.
Herman menjelaskan, dirinya mudik menuju Bandar Lampung bersama dengan keluarganya dan sengaja lebih dulu mudik untuk menghindari kemacetan saat puncak arus mudik.
“Jadi memang sengaja duluan soalnya kalau mendakati (Lebaran) itu pasti lebih padat lagi,” jelasnya.
Baca Juga: ASN Pemkot Serang Larang Keras ASN Tambah Cuti Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah
Sementara itu, Yusuf mengaku tidak ribet karena memang sendiri dan tidak membawa banyak barang.
“Enggak ribet karena sendiri. Tapi kalau melihat yang bawa keluarga yah itu repot sekali,” ucapanya.
Mudik lebih dulu, imbuh Yusuf karena pekerjaan sudah libur, sehingga ingin cepat di kampung halaman bersama keluarga.
“Sudah libur dan pengen cepat kumpul sama keluarga,” ujarnya.
Baca Juga: Emas Galeri 24 Pegadaian Edisi Lebaran Ludes Terjual
Salah satu sopir angkot Riki mengaku, sudah mulai mengangkut para pemudik dari pagi tadi.
“Sekarang ini terakhir penumpang (pukul 20.30 WIB). Total sudah 7 kali kami mengangkut penumpang ke Merak. Ini semua gratis karena kami sudah dibayar ASDP,” paparnya.
Riki mengaku, bersyukur bisa terlibat dalam proses mudik kembali. Sebab, dengan ini sopir kebagian rezeki juga.
“Syukur sekarang kami bisa dapat rezeki juga saat mudi. Bukan saja bus dan kapal,” pungkasnya.***