BANTENRAYA.COM – Rafli Fikar Oktadi atau 23 tahun warga Kaloran Pena, RT 02 RW 07, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, terpaksa harus menjalani sisa hidupnya dengan terbaring di tempat tidurnya.
Rafli Fikar Oktadi menderita kelumpuhan sejak usia anak-anak.
Sejak divonis lumpuh, Rafli Fikar Oktadi untuk melakukan aktivitasnya mengandalkan keluarganya.
Rafli Fikar Oktadi pun terpaksa harus memakai pampers layaknya anak balita.
Baca Juga: ASN Pemkot Serang Larang Keras ASN Tambah Cuti Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah
Keterbatasan ekonomi keluarganya, membuat Rafli Fikar Oktadi sempat menjalani pengobatan dan perawatan alakadarnya.
Kini kondisi Rafli Fikar Oktadi semakin memprihatinkan, tulangnya semakin nampak karena ternyata tak hanya mengalami kelumpuhan tetapi juga diduga mengalami sakit tumor dalam tubuhnya dan juga paru-paru.
Rafli Fikar Oktadi membutuhkan uluran tangan tak hanya dari Pemerintah Kota atau Pemkot Serang.
Ibunda Rafli Fikar Oktadi, Siti Masifah mengatakan, Rafli Fikar Oktadi menderita sakit lumpuh sejak usia anak-anak.
Baca Juga: Emas Galeri 24 Pegadaian Edisi Lebaran Ludes Terjual
“Anak saya sakit kalau gak salah dari kelas V SD,” ujar Siti Masifah, kepada Banten Raya.
Siti Masifah menceritakan sakit yang dialami putra keenamnya itu berawal dari sebuah insiden kecelakaan saat Rafli Fikar Oktadi bermain, namun saat itu rafli Fikar Oktadi tidak bercerita kepada ibunya. Hingga Rafli mengalami cidera dibagian punggung sampai kaki.
“Dari SD Mas Rafli sakitnya kejatuhan kena bonsai pas lagi main petak umpet. Tulang ekor mungkin patah,” tutur dia.
Tidak Hanya di situ, saat Rafli Fikar Oktadi main dengan temannya di Kecamatan Taktakan hingga ke Anyar. Rafli tersenggol sepeda motor dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Hingga saat ini Rafli tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Cilegon Minta Media Pelototi Tahapan Pilkada
“Sampai ketemu SMP ibu nggak fokus karena kendala biaya mau berobat juga nggak ada.
Kelanjutannya jalan-jalan ke Taktakan ke Anyar biar ada kepada temannya. Jatuh ke situ. Sampai sekarang,” ungkapnya.
Penjabat Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan, pihaknya menengok Rafli Fikar Oktadi untuk melihat kondisi kesehatannya.
“Saya nengok saudara kita yang sakit, namanya Rafli. Rafli sakit karena dulu jatuh tidak bisa jalan. Kondisinya udah tujuh tahun,” kata Yedi Rahmat, kepada Banten Raya.
Yedi Rahmat menjenguk Rafli Fikar Oktadi setelah mendapatkan informasi dari Dinkes Kota Serang yang telah membantu Rafli Fikar Oktadi.
Baca Juga: Bawaslu Kota Cilegon Minta Media Pelototi Tahapan Pilkada
“Alhamdulillah temen-temen Dinas Kesehatan membantu dan memonitoring, hari ini juga kami melihat langsung kondisi sebenarnya, seperti yang sudah dicek dari tim medis, kalau pas mau ke rumah sakit kontrol kami dan pak Dinkes sudah menyiapkan untuk bantuannya. Tanggal 15 kontrolnya,” ucap dia.
Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin mengatakan, Pemkot Serang bakal membantu sepenuhnya untuk perawatan dan pengobatan Rafli Fikar Oktadi.
“Bantuannya semuanya dicover. Alhamdulillah dari dinas kesehatan jadi untuk berobat seperti sama-sama kita ketahui punya namanya bantuan BPJS. Bantuan penerima iur untuk kesehatannya. Jadi untuk berobat sampai mana saja itu ya sudah gratis,” kata Ahmad Hasanuddin.
Ahmad Hasanuddin menuturkan, setelah Lebaran Idul Fitri Rafli Fikar Oktadi akan dikontrol untuk berobat lanjutannya.
“Tanggal 15 ini habis lebaran mau kontrol. Bila mana ibu ada kesulitan tentang angkutan ambulans atau telepon 119 meluncur ke sini. Dan kesungguhannya sekarang pun ambulans sudah siap di depan bilamana gagal kontrol,” tutur dia.
Ahmad Hasanuddin mengaku pihaknya akan berusaha maksimal agar Rafli Fikar Oktadi dapat kembali sehat dan normal seperti sediakala.
“Kalau saya tetap berusaha semaksimal mungkin bagaimana pengennya pulih sedia kala, itu kan harapanya. Ini juga dokternya hadir di sini,” katanya.
Ahmad Hasanuddin mengungkapkan, mengalami kelumpuhan karena ototnya atrofi, sehingga tidak dapat berjalan dengan normal.
Baca Juga: Tahan Terhadap Hama Wereng, DKPP Kabupaten Serang Sukses Uji Coba Budidaya Padi Biosalin
“Sama-sama kita lihat ananda Rafli ini tidak bisa berjalan karena ototnya atrofi atau ototnya mengecil, karena mungkin awal kejadian itu akhirnya kena sehingga lumpuh.
Motorik, kaki, jadi berjalan tidak bisa berjalan normal,” ungkap Ahmad Hasanuddin.
Selain Dinkes Kota Serang, kata Ahmad Hasanuddin, dari Dinsos Kota Serang sudah menyalurkan bantuan.
“Dinas sosial juga nampaknya sudah memberikan bantuan-bantuan yang sudah diterima,” katanya.***