BANTENRAYA. COM- Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat ada 773 kasus DBD dengan 4 kematian dalam kurun waktu dua bulan yakni pada bulan Januari – Februari 2024.
Diketahui, tahun 2023 perbulan kasus hanya terjadi sebanyak 30, namun pada tahun 2024, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak terus meningkat.
Sub Koordinator P3M Dinkes Lebak, Rohmat Puji Raharjo mengatakan, beberapa hari lalu, kasus DBD di Bumi Multatuli hanya 610, kemudian meningkat lagi menjadi 773 kasus.
“Jadi sampai hari ini, dari bulan Januari hingga Februari meningkaf secara berangsur-angsur ya,” kata dia kepada Bantenraya.com, Rabu 28 Februari 2024.
Ia mengungkapkan, sebagian besar kasus DBD terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Rangkasbitung dan Sajira. Data dari Puskesmas Rangkasbitung mencatat 50 kasus.
“Sedangkan dari Puskesmas Pajagan mencatat 54 kasus, tentu ini menjadi pokus kami, agar kasus DBD tidak memggila,” ucapnya.
Baca Juga: Waduh Banyak Banget…. Punya Stok Beras 3.300 Ton di Gudang , Bulog Klaim Stok Aman Sampai Ramadhan
Rohmat mengungkapkan, bahwa angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Rata-rata pada tahun lalu, jumlah kasus hanya sekitar 30 kasus per bulan ya, semakin membabi buta ya,” ujar dia.
Penyebab meningkatnya laporan kasus DBD, menurut Rohmat , dapat dikaitkan dengan kemudahan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan.
“Akses pemeriksaan kesehatan yang lebih mudah dapat meningkatkan cakupan kasus. Mungkin kalau dulu tidak terdiagnosis, sekarang terdiagnosis, sehingga penemuan kasusnya menjadi lebih banyak,” jelas Rohmat.
Ia menambahkan, bahwa lonjakan kasus DBD bisa disebabkan oleh peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypt.
“Kasus DBD cenderung meningkat saat peralihan musim. Perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti terjadi di tempat-tempat penampungan air, seperti kaleng kosong dan lain-lain yang berpotensi sebagai tempat bertelur nyamuk,” tambahnya.
Baca Juga: Bobol Rumah Pemilik Yayasan, Satu Pelaku dan Dua Penadah Barang Curian Diringkus Polisi
Rohmat meminta, warga untuk rutin membersihkan lingkungan.
“Salah satu faktornya karena musim hujan, banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Kebersihan lingkungan di luar atau dalam rumah harus dijaga,” pungkasnya. (***)